SERAYUNEWS – Dua pekan menjelang Lebaran Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah/2024 Masehi, ketersediaan bahan makanan pokok, termasuk BBM dan gas LPG, di Kabupaten Kebumen, terpantau aman alias dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Akan tetapi pada H-7 sebelum Lebaran, harga-harga kebutuhan pokok diprediksi mengalami sejumlah kenaikan. Besarannya mencapai 20 sampai dengan 30 persen.
“Namun pada H-7, (harga) diprediksi untuk kebutuhan pokok masyarakat ada kenaikan 20 sampai 30 persen,” ujar Kuntarti, melansir dari laman resmi Pemprov Jateng, Sabtu (30/3/2024).
Lebih lanjut, untuk mencegah kenaikan harga yang tajam, pihaknya bakal terus melakukan pemantauan harga pangan. Lalu, pemantauan dan pengawasan keamanan makanan, di sejumlah pasar rakyat pun mereka lakukan.
“Ini sudah kita lakukan sejak seminggu yang lalu, dan akan terus kita pantau,” ucapnya.
Selain itu, imbuhnya, untuk menjaga stabilitas harga pangan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen juga rutin menggelar Gerakan Pangan Murah, terhitung sejak Januari hingga April 2024 mendatang.
Kelima hal tersebut ialah ketersediaan pangan, stabilitas harga kebutuhan pokok, lalu lintas, infrastruktur jalan, dan keamanan wilayah.
Disebutkan, menjelang lebaran, ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas), biasanya mengalami kenaikan harga. Kecenderungan ini masih sulit dihindari, namun dapat diawasi dan dikendalikan agar fluktuasinya masih dalam batas kewajaran, barangnya tersedia dengan cukup, dan mudah didapat.
“Saya minta Dinperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) terus melakukan pengendalian bersama instansi terkait, melalui pemantauan harga di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan,” pinta Wabup.
Terkait arus mudik, ia mengingatkan pihak-pihak terkait agar melakukan antisipasi terhadap hal-hal yang sering terjadi saat arus mudik, hingga arus balik yang menjadi tradisi tahunan.
Menurutnya, permasalahan yang biasa muncul dan perlu mendapat perhatian adalah adanya kemacetan lalu lintas, pelanggaran tarif penumpang, penelantaran penumpang, penipuan, pelanggaran trayek angkutan, dan percaloan tiket.
Hal lain yang ditekankan adalah kebutuhan sarana transportasi dan sarana penumpang, termasuk infrastrukturnya, kerawanan lalu lintas, tarif angkutan, gangguan kamtibmas, dan pelayanan wisata.
“Saya minta para pengelola pariwisata di Kebumen agar mengecek berbagai layanan yang ada sehingga tidak menimbulkan kecelakaan karena kelalaian pengelola,” tambahnya.
Kemudian, Wabup pun meminta seluruh OPD Pemkab Kebumen untuk selalu berkordinasi dan berkomunikasi dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.