SERAYUNEWS-Pertumbuhan ekonomi di Banjarnegara menjadi pembincangan dalam diskusi ‘Bindang Ekonomi Kreatif’ yang dilakukan oleh dua pengusaha muda di Banjarnegara, Senin (14/8/2023) malam. Dalam kesempatan ini, dua pengusaha asal Banjarnegara ini siap berkolaborasi dalam melakukan investasi padat karya.
Bendahara Umum Ikatan Keluarga Banjarnegara se Nusantara (Ikabarata) Agus Winarko didampingi pengusaha konstruksi baja Banjarnegara Eko Gloor dan mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Banjarnegara Kartono menilai agar perekonomian Banjarnegara dapat tumbuh pesat dibutuhkan lapangan kerja padat karya.
Setidaknya dalam parat karya membutuhkan sekitar 40 ribu lebih tenaga kerja, terlebih Banjarnegara memiliki potensi hilirisasi sektor pertanian, pariwisata, SDA, ekonomi kreatif dan industri padat karya seperti garmen.
Bendahara Umum Ikabarata Agus Winarko mengatakan, dalam pertumbuhan ekonomi di Banjarnegara ini harus ada penyamaan persepsi arah pembangunan Banjarnegara. Pemerintah harus membuka seluas-luasnya investasi yang menarik banyak tenaga kerja Banjarnegara.
Agus yang bergelut dalam dunia bisnis food service dan ekonomi kreatif ini terus melakukan komunikasi dengan para pengusaha untuk menanamkan modalnya di Banjarnegara. Bahkan pengusaha konstruksi baja Eko Gloor juga sudah menarik banyak investor untuk berinvestasi di Banjarnegara, namun itu semua belum cukup.
“Kami sudah mendatangkan investor pabrik garmen di Kalibenda, Masaran, dan Blambangan. Namun belum cukup, masih butuh banyak industri padat karya di Banjarnegara untuk menciptakan lapangan kerja, utamanya ekonomi kreatif. Agar generasi muda banyak terlibat,” kata Eko Gloor.
Sementara itu, mantan Ketua HIMPI Banjarnegara Kartono menilai bahwa sebenarnya Banjarnegara memiliki potensi luar biasa dalam ekonomi kreatif. Sebab wilayah ini memiliki bonus demografi yang saat ini banyak dijadikan pilihan profesi anak muda.
“Kita akan mencoba dan siap untuk berkolaborasi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi Banjarnegara,” ujar Kartono.