Adipala, serayunews.com
Dari Informasi yang dihimpun, kedua korban adalah Andi Saputra (16) warga Jalan Dongkalori RT 02 RW 07 Desa Penggalang Kecamatan Adipala. Satu korban lain yakni Srenda Wahyu Pratama (13) warga Jalan Kedungjambe Dusun Pagak RT 04 RW 06 Desa Penggalang Kecamatan Adipala.
Kronologi kejadian, bermula pada Minggu (03/10) sekitar pukul 06.00 WIB, Korban bersama temannya (rombongan) sebanyak 12 orang, berangkat naik sepeda dari Dusun Pagak Desa Penggalang menuju ke Pantai Indah Bunton Desa Bunton Kecamatan Adipala Cilacap.
Sesampainya di pesisir Pantai Indah Bunton, mereka bermain dan menyusuri tepi pantai hingga sampai ke lokasi kolam bekas galian, dengan niat untuk membersihkan badan sambil mandi dan belajar berenang di kolam tersebut. Namun nahas karena korban tidak bisa berenang sehingga kedua korban tenggelam. Setelah mengetahui korban tenggelam, teman korban yang lain meminta pertolongan kepada warga setempat.
“Kebetulan ada orang melihat, mereka ada 12 anak cewek cowok, mereka juga tahu dan melihat, karena dalam jadi tidak berani untuk menolong. Akhirnya setelah tenggelam ditolong nelayan menggunakan jaring tidak kena, akhirnya nelayan itu masuk menyelam dan bisa ditemukan semuanya,” ujar Kepala Desa Bunton Sudin saat dihubungi.
Sudin mengatakan bahwa kolam bekas galian berada dekat dengan pantai, karena sering terkena pasang air laut, sebagian kolam sudah mulai ada pendangkalan. Namun menurutnya masih ada yang dalam 4-5 meter. Atas kajadian itu, kedua korban ditemukan meninggal dunia dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Menurutnya, bahwa kejadian serupa juga pernah terjadi di tempat yang sama, sehingga pihaknya meminta kepada para orang tua untuk bisa mengawasi anaknya saat bermain di pantai. Selain itu, pihak dari Pemerintah Desa setempat juga rutin melakukam petroli di sekitar pantai. Menurutnya, Pantai Bunton berbeda dengan pantai lain di Cilacap, dimana yang berkunjung ke tempat tersebut hanya dari warga setempat.
“Itu harus direklamasi, dari Pemerintah Desa juga sudah melaporkan, dari Babinsa, Bhabinkamtibas juga sudah melaporkan kepada pihak berwajib, namun yang bersangkutan sudah tidak ada di Jawa,” ujarnya.
Sudin menambahkan, bahwa sebelumnya sudah ada penanda larangan berenang di sekitar lokasi tersebut, namun karena termakan usia penanda tersebut sekarang sudah tidak ada.
“Tidak di Pantai tidak di kolam, kalau warga Bunton melihat ada yang berenang pasti dilarang tidak pandang bulu itu anak siapa, harapannya orang tua juga ikut awasi anaknya,” ujarnya.