Wanareja, serayunews.com
Kepala Desa Limbangan Harsono mengatakan bahwa Dua RT yang terisolir akibat material longsor yang menutupi jalan desa yakni RT 02 RW 12 dan RT 07 RW 12 dengan jumlah sekitar 80 Kepala Keluarga.
“Sementara ini akses ekonomi lumpuh, belum bisa beraktivitas, anak sekolah juga terhambat karena letak sekolah yang jauh, jalan susah apalagi sekarang musim hujan,” ujar Harsono saat dihubungi, Rabu (03/11/2021).
Menurutnya, Jalan yang tetimbun material longsor lebar 2,5 meter dengan panjang di dua titik yakni 50 meter dan 30 meter dengan ketinggian material mulai dari 2,5-3 meter. Sehingga dibutuhkan alat berat untuk menyingkirkan material longsor yang menutupi jalan desa tersebut.
“Rencana jumat (29/10/2021-red) lalu alat berat mau masuk, tapi karena alat beratnya cukup besar sehingga tidak bisa masuk, sementara dari hasil rapat di kecamatan, akan diusahakan oleh Wakil Ketua DPRD, akan ditangani oleh DPUPR namun alat berat sedang digunakan, sehingga belum ada jaminan untuk penanganan di Dusun Ciherang,” ujarnya.
Sehingga sejak terjadinya longsor tersebut, warga setempat berinisiatif kerja bakti setiap hari dengan membuka akses jalan agar bisa dilewati sementara waktu, sambil menunggu alat berat. Meski demikian, wilayah yang terisolir tersebut belum tersentuh bantuan.
“Bantuan juga belum masuk, kalau yang sudah mendapat bantuan itu rumah yang longsor, yang terisolir belum dan kebanjiran juga belum,” ujarnya.
Harsono menambahkan, lokasi longsor lainnya juga terjadi di sekitar lokasi Curug Bandung dengan titik longsor di lereng embung sebelah kanan, dan yang paling parah berada di atas embung di bawah curug kurang lebih 200 meter dengan retakan sekitar 4 hektare.
“Karena curah hujan tinggi, debit airnya pun tinggi, sekarang airnya sudah keruh, lumpur sudah mulai terbawa. Kalau hujan terus menerus sehingga ada genangan air, jika jebol maka bisa menyapu antara lain 6 dusun, 4 dusun di Desa Limbangan, 2 dusun di Desa Salebu,” kata Harsono.