SERAYUNEWS – Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, terus mendalami dugaan kasus perdagangan orang, yang melibatkan Seorang mahasiswa Fakultas Hukum, Unsoed Purwokerto berinisial MRA.
Sampai saat ini, diketahui sudah ada empat mahasiswa yang mengaku sebagai korban. Bahkan, satu di antaranya sampai diperkosa. “Sudah ada 4 korban yang kami mintai keterangan, semuanya wanita dan cantik cantik,” kata Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Unsoed, Tri Wuryaningsih, Senin (09/09/2024).
Perempuan yang akrab disapa Triwur menceritakan, hasil pengumpulan informasi, terkait kasus ini, MRA memang memiliki peran. Mahasiswa yang merupakan anak mantan DPRD Purbalingga itu, berperan ikut komunikasi dengan korban, dan mencoba meyakinkan bahwa tawaran menjadi talent itu benar.
“Bentuk-bentuk kekerasan seksualnya seperti apa, kemudian yang terlibat di dalamnya itu siapa saja. Sejauh mana keterlibatan MRA itu kalau dari keterangan korban, MRA ini turut meyakinkan calon korbannya,” katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, pelaku mulai beraksi pada Bulan Agustus. Ada seorang pria yang masuk ke lingkungan Unsoed dan mengaku sebagai pencari talen. Dia mengaku bagian dari MD entertainment. Pria ini kemudian sudah mengincar beberapa mahasiswi untuk ditawari sebagai bintang iklan.
“Kejadian itu mulai tanggal 20-27 Agustus, Dia itu targetnya yang tinggi, putih, cantik. Sudah diincar, tiba-tiba dia nemuin di dekat laboratorium terpadu FEB, lalu tiba-tiba ada anak baru selesai kuliah ditemui di dekat ruangannya. Ini mungkin sudah lama mengincar. Ada 1 orang pihak luar, belum ketahuan orang mana,” katanya.
Dari kejadian ini kemudian mahasiswi ini merasa takut dan memblokir nomor tersebut. Kemudian MRA ini turut meyakinkan calon korban agar percaya pria ini yang diaku sebagai pamannya.
“Ada yang kemudian ketakutan terus diblokir tapi nanti dia menggunakan nomor asing lagi. Terus ada yang kemudian setelah diblokir ada yang viral itu masuk, MRA ikut meyakinkan ‘kamu kemarin di chat sama om ini ya? Itu beneran kok om saya, itu memang lagi nyari talent untuk iklan Indofood, itu beneran’ jadi MRA memang mencoba meyakinkan calon-calon korbannya,” katanya.
Meski begitu, Triwur masih belum mendalami sejauh apa keterlibatan MRA dalam kasus dugaan perdagangan orang ini. Pihaknya masih meminta keterangan dari korban.
“Tapi memang saya belum memanggil pihak MRA ini, kami masih kemarin pendalaman dari teman-teman mahasiswi yang menjadi korban. Kami masih meminta keterangan dan klarifikasi kronologinya seperti apa,” kata Triwur.
Keterangan sementara yang didapat dari korban, pria yang disebut sebagai pencari talen ini berusaha untuk melakukan aktifitas seksual. Namun awalnya ditawari untuk menjadi bintang iklan.
“Kalau arah pembicaraannya ada yang sampai mendatangi orangnya itu untuk interview. Tapi ujung-ujungnya seksual. Misalnya ‘kalau kamu pengin jadi bintang iklan ya kamu harus mau dengan saya. Kamu itu ga usah munafik kamu sudah ga perawan kan?’ jadi diintimidasi seperti itu. Ujung-ujungnya seksual,” ujarnya.
Triwur menyebut ada 1 korban yang sampai disetubuhi. Dalam kasus ini pihaknya sudah berkonsultasi dengan kepolisian. “Ada yang sudah sampai menjadi korban. Itu perkosaan, sementara ini masih 1 orang. Kita sudah berkoordinasi dengan kepolisian, sudah konsultasi,” katanya.
Lebih lanjut, Triwur mengungkapkan MRA ini merupakan cucu dari pejabat publik di Kabupaten Purbalingga. Meski begitu ia belum berani memastikan pejabat publik ini berposisi sebagai apa.
“Nggih (cucu pejabat publik). (Tapi) saya belum mengkonfirmasi,” kata Triwur.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan, menjelaskan saat ini kasus tersebut sudah dalam tahap penyelidikan. Namun dia menyebut kasus ini belum sampai ke tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
“Saya belum sampai ke perdagangan. Ada memang pengaduan penipuan dengan diiming-imingi jadi bintang iklan. Korbannya memang mahasiswi. Jadi dia diiming-imingi kalau mau jadi artis harus berhubungan dengan pelaku. Ketemuannya di hotel. Cuma si korban waktu diperiksa belum sampai ke sana (persetubuhan) karena yang diperiksa ini sakit, masih trauma healing,” kata dia.