Purwokerto, serayunews.com
Selain berorasi peserta aksi juga membentangkan beberapa poster yang berisi kecamatan terhadap aparat yang bertindak anarkis di Desa Wadas beberapa waktu lalu. para mahasiswa mendesak DPRD Kabupaten Banyumas mau menyampaikan aspirasi mereka, ke Gubernur Jawa Tengah serta DPRD Purworejo.
Sedikitnya ada empat tuntutan yang disampaikan, pertama mereka menuntut pembatalan rencana penambangan di Desa Wadas, menghentikan kriminalisasi warga Wadas oleh aparat, mendesak pemerintah untuk menjaga ruang hidup dan mata pencaharian warga, serta membuka akses bagi kuasa hukum warga, media, dan pers, untuk masuk ke Desa Wadas.
Para peserta aksi ditemui oleh Ketua DPRD Banyumas, dr Budhi Setiawan. Dalam kesempatan itu, Budi berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa Banyumas kepada Gubernur Jawa Tengah dan DPRD Purworejo.
“Kami akan sampaikan aspirasi adik-adik mahasiswa,” ujar dia.
Saat disodori surat pernyataan kesediaanya, Ketua DPRD Banyumas menolak membubuhkan tanda tangannya. Penolakan itu mendapatkan sorakan dari para mahasiswa. Mereka tetap menuntut DPRD Banyumas untuk menandatangani surat pernyataan tersebut dan menyerahkan kepada Gubernur Jawa Tengah serta DPRD Purworejo.
“Kalau mau memastikan, satu atau dua perwakilan adik-adik bisa ikut ke Semarang dan Purworejo,” kata dia.
Meski mendapatkan penolakan, para mahasiswa tetap bersikukuh untuk meminta tandatangan DPRD Banyumas. Bahkan mereka mengumpulkan perwakilan menuju Gedung DPRD Banyumas, untuk tetap meminta tanda tangan sebagai bentuk dukungan DPRD Banyumas.(san)