SERAYUNEWS-Eks Bupati Banyumas Achmad Husein mengungkap proyek di masa dia menjabat. Dia mengungkapkan, setidaknya ada sembilan proyek pembangunan/perbaikan jembatan atau underpas/overpas yang dia usahakan semasa masih memimpin Banyumas.
Dari sembilan proyek itu, dua di antarnya kini nasibnya menggantung atau belum jelas progresnya. Hal itu Husein ungkapkan melalui instagram resminya @ir_achmadhusein, Sabtu (2/12/2023).
Husein mengungkapkan dua proyek yang progresnya masih menggantung. Pertama adalah underpass KA Tanjung yang hingga saat ini progresnya masih menggantung. Kedua adalah flyover KA setelah Patikraja (Tambaknegara). Proyek itu, masih menggantung prosesnya.
Bahkan Husein juga mengungkapkan ada proyek yang belum berjalan yaitu flyover Kebasen dan jalan simpang sebidang Patikraja. Sementara lima proyek lainnya ada yang sudah tuntas dan ada yang tinggal penyelesaian. Lima proyek tersebut adalah sebagai berikut
Pertama, Underpass Soedirman di Kecamatan Purwokerto Barat, yang menurutnya saat ini sudah berfungsi dan banyak manfaat. Pembangunan underpass tersebut merupakan dana patungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kedua, Jembatan Merah yang berada di belakang pasar Patikraja menurutnya juga sudah selesai dan berfungsi. Ketiga, Jembatan Pegalongan yang menurutnya prosesnya sudah mencapai 95% selesai. Keempat, Jembatan Margasana baru saja diresmikan. Kelima, Jembatan Tajum yang peresmiannya belum lama ini berlangsung.
“Tadi pagi, saya ikut meresmikan jembatan Nasional di Tajum. Saya dapat kesempatan mobil pertama yang lewat jembatan tersebut. Sebetulnya saya sebagai bupati mengusulkan sembilan jembatan atau overpass dan underpass, yang berhasil baru lima. Perlu ikhtiar lebih lanjut,” ujar Husein dalam keterangan di akun instagram resminya @ir_achmadhusein, Sabtu (2/12/2023).
Husein mengaku, bahwa keberhasilan lima proyek tersebut bukan datang begitu saja. Namun, peran lobi-lobi serta pertemanannya dengan beberapa pihak di Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang menurutnya sangat menentukan keberhasilan pembangunan maupun perbaikan jembatan dan underpass tersebut.
“Banyak teman dekat yang jadi dirjen atau direktur lulusan sekuliah dulu di ITB (Institut Tekhnologi Bandung, red), ini sungguh berkah,” ujarnya.