Purwokerto, serayunews.com
Spanduk bertuliskan “My Pertamina Apakah Solusi?” terbentang di sela kuliah umum Erick Thohir. Tidak hanya satu, beberapa kritik lainnya juga terpampang di 10 poster lainnya.
Presiden BEM Unsoed, Alfan Maulana Akbar mengaku tidak tahu perihal bentangan spanduk maupun poster tersebut. Namun, ia memastikan bahwa itu bukan bagian dari BEM Unsoed.
“Setelah ini kami akan membuat press rilis terkait kedatangan Erick Thohir,” ujarnya kepada awak media.
Sekitar 4.000 mahasiswa Unsoed, mengikuti kuliah umum sang menteri. Dalam kesempatan itu, Erick menyampaikan pengembangan teknologi dan wajibnya persiapan digitalisasi di masa mendatang.
“Pertumbuhan ekonomi tidak hanya mengandalkan sumber daya alam, tetapi juga perlu knowledge based economy. Dengan memiliki growth mindset, generasi muda bisa menjadi lebih adaptif,” katanya.
Erick yakin dengan generasi yang sudah memahami hal itu, akan mewujudkan Indonesia mendominasi kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2045 mendatang.
“Tentunya harus siap menghadapi lima tren distrupsi global, seperti geo-ekonomi, demografi, lingkungan, teknologi, dan kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Unsoed, Prof Dr Ir Akhmad Sodiq mengungkapkan, bahwa masyarakat sekarang ini hidup di era perubahan. Maka, harus cepat tanggap dan mau menyesuaikan diri, serta berdaya saing yang tinggi. Sehingga, bisa menjadi bagian masa depan yang lebih baik.
Namun, demikian perlu adanya sikap terbuka dengan perubahan dan tidak merasa hebat dengan pengetahuan yang dimiliki.
“Tetapi bagaimana mampu berkolaborasi dengan lintas kecakapan ilmu dan pengetahuan yang ada. Tidak hanya itu, kita juga berharap untuk mampu berselancar di era disrupsi dan globalisasi yang begitu dinamis dan penuh tantangan,” katanyaa.