SERAYUNEWS – Sejak zaman penjajahan Vereniging Ost Indische Compagnie (VOC) Belanda di Nusantara, desa di Banjarnegara ini sudah memiliki jejak perjuangan untuk merebut kemerdekaan. Desa tersebut adalah Desa Petambakan di Kecamatan Madukara Banjarnegara.
Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Banjarnegara, Heni Purwono mengatakan, Desa Petambakan sudah masyur dalam Babad Banyumas sebagai bagian dari Kadipaten Wirasaba. Wilayah ini oleh Jaka Kaiman dia pecah menjadi empat bagian pada masa Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir berkuasa.
“Di era VOC tahun 1740-an, leluhur Petambakan yaitu Adipati Mangunyudha Seda Loji, sudah melakukan perlawanan di Karto Suro. Saat itu sedang menghadapi pasukan Cina Kapitan Sepanjang pada Geger Perang Pracina. Mangunyudha bahkan gugur dalam pertempuran di benteng VOC tersebut,” kata Heni.
Di era Perang Diponegoro atau Java Oorlog, sebagian besar warga Petambakan juga pendukung aktif.
“Sehingga tidak heran jika setelah tertangkap, ibu kota pindah ke selatan Sungai Serayu,” kata Heni.
Heni juga mengajak warga untuk turut mendukung dan mendoakan kemerdekaan Palestina, karena mereka salah satu pendukung kemerdekaan Indonesia di tahun 1945.
Warga Petambakan, Amar Maruf mengatakan, dengan adanya cerita dan fakta sejarah Petambakan akan menjadikan warga memiliki semangat juang tinggi.
“Mari kita lestarikan semangat juang para pendahulu, agar negeri ini bisa merdeka abadi,” katanya.