SERAYUNEWS – Pendakian menuju Puncak Carstensz, yang dilakukan pada akhir Februari 2025, membawa kabar duka dengan meninggalnya dua pendaki asal Jakarta, Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono.
Ekspedisi ini diikuti oleh sepuluh orang pendaki, termasuk musisi sekaligus penulis terkenal, Fiersa Besari.
Ketua Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), Rahman Mukhlis, membenarkan kabar meninggalnya Lilie dan Elsa.
“Korban merupakan Ibu Lilie dan Ibu Elsa, dua pendaki asal Jakarta,” ujarnya dalam panggilan telepon pada Minggu dini hari, 2 Maret 2025 dikutip SerayuNews dari berbagai sumber.
Ia juga menambahkan bahwa dalam rombongan terdapat lima orang pemandu gunung yang mendampingi pendakian ini.
Sebuah dokumen yang berisi daftar pendaki Puncak Jaya—nama lain dari Gunung Carstensz—beredar di kalangan media.
Dalam daftar tersebut, tercatat beberapa nama, di antaranya: Fiersa Besari, Indira Alaika, Furki, Elsa Laksono, Lilie Wijayati Poegiono, Saroni, dan Ludy Hadiyanto. Selain mereka, ada pula tiga pendaki asing, dua berasal dari Turki dan satu dari Rusia.
Kelima pemandu yang turut serta dalam ekspedisi ini adalah Nurhuda, Alvin Perdana, Arlen Kolinug, Jeni Dainga, dan Ruslan.
Hingga kini, belum ada informasi pasti mengenai bagaimana Lilie dan Elsa mengalami musibah.
Rahman menduga peristiwa ini terjadi saat mereka dalam perjalanan menuju puncak. “Kemungkinan besar saat perjalanan menuju puncak, tetapi kami masih menunggu detail lebih lanjut,” jelasnya.
Saat ini, jenazah Lilie dan Elsa telah dibawa ke Lembah Kuning, sebuah pos yang berada di ketinggian sekitar 4.200 mdpl.
Rencananya, jenazah akan dievakuasi menggunakan helikopter menuju Timika, sebelum akhirnya diterbangkan ke Jakarta untuk diserahkan kepada keluarga.
Rahman juga menyampaikan bahwa operator pendakian telah berkoordinasi dengan kepolisian serta Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) untuk memastikan proses evakuasi berjalan lancar. “Kami berharap tidak ada kendala dalam proses evakuasi,” tambahnya.
Fiersa Besari diketahui ikut dalam ekspedisi ini berdasarkan unggahan media sosialnya. Sejam sebelum kabar duka beredar, ia mengunggah Instagram Story berupa layar hitam dengan emoji hati yang patah. Hal ini mengindikasikan bahwa ia tengah mengalami momen sulit.
Dua hari sebelumnya, Fiersa sempat membagikan trailer video pendakiannya di Sulawesi Tengah, yang merupakan bagian dari ekspedisi pendakian gunung di Indonesia yang sedang ia jalani. Salah satu warganet pun berkomentar, menunggu dokumentasi perjalanannya di Carstensz.
Puncak Carstensz, yang memiliki ketinggian 4.884 mdpl, merupakan salah satu gunung tertinggi di Indonesia dan bagian dari Seven Summits.
Pendakian ke puncak ini terkenal dengan medan yang sulit serta cuaca ekstrem yang bisa berubah sewaktu-waktu, menjadikannya salah satu tantangan terbesar bagi para pendaki profesional.
Peristiwa ini kembali mengingatkan kita akan bahaya yang mengintai dalam ekspedisi gunung ekstrem.
Semoga keluarga dan kerabat korban diberikan ketabahan dalam menghadapi kehilangan ini, serta semoga proses evakuasi dapat berjalan dengan lancar.
Bagi para pendaki, keselamatan tetap harus menjadi prioritas utama dalam setiap perjalanan menuju puncak.
***