Purbalingga, serayunews.com
“Film ini memang melibatkan pelaku ekonomi kreatif lokal. Karena memang mengangkat budaya lokal Banyumasan yaitu tari Lengger. Lokasi pengambilan gambar juga di Purbalingga. Diantaranya di Desa Cipaku dan Desa Bojong Kecamatan Mrebet, serta Desa Serang Kecamatan Karangreja,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) usai nonton bareng film tersebut bersama sineas dan seniman Purbalingga yang terlibat pembuatan film tersebut, di Bioskop NSC Braling, Minggu (6/6/2021) sore.
Bupati menyampaikan pihaknya memberikan apresiasi atas kerja keras sineas Purbalingga yang terlibat dalam proses pembuatan film tersebut. Selain itu pihaknya juga bangga karena potensi alam Purbalingga juga ditampilkan di film produksi Visinema tersebut.
“Filmnya keren dan menegangkan. Temanya kombinasi thriller dan horor. Menegangkan, wajib ditonton pokoknya,” lanjutnya.
Bupati berharap keberadaan film Tarian Lengger Maut yang juga menampilkan budaya lokal Purbalingga bisa menjadi pemantik proses kreatif bagi sineas dan pelaku seni di Purbalingga. Selain itu juga menggelorakan lagi gerakan Cinta Film Indonesia serta Kembali ke Bioskop. Kendati masih dalam situasi pandemi, menurutnya proses kreatif tidak perlu berhenti.
“Tentu dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” tandasnya.
Sementara itu Asisten Sutradara Film Tarian Lengger Maut Setyo Wibowo menyampaikan terdapat sekitar 30 pekerja ekonomi kreatif dari Purbalingga yang telibat dalam film itu. Di antaranya Eye Supriyadi (produser), Ucil ( pemeran Kang Bari) serta Suratno sebagai metafisik.
“Film ini pengambilan gambarnya di Purbalingga. Prosesnya sekitar 16 hari,” terangnya.
Film karya sutradara Yongki Ongestu tersebut diputar di bioskop tanah air sejak 13 Mei 2021. Kendati masih dalam situasi pandemi, film dengan pemeran utama Della Dartyan yang memerankan penari lengger bernama Sukma, serta Refal Hadi sebagai dokter Jati Arya Permana, mampu menembus 220.000 penonton.
“Kami bersyukur karena film ini mendapatkan penonton yang lumayan banyak,” imbuhnya.