Advertisement
Advertisement
Purwokerto, serayunews.com
Ketua SAR Banyumas yang juga anggota dari Forum Masyarakat Banyumas Melawan Covid-19 (FMBMC-19) Banyumas, Hartono Purbo Darmaji atau yang akrab disapa Tjie Hak, merasa prihatin. Sebab angka penderita Covid-19 di Banyumas masih sangat tinggi. Bahkan dari data yang ia dapat dari pihak Pemerindah Daerah maupun Polresta Banyumas, pada pertengahan bulan Juli ini saja 4.436 orang sudah terpapar Covid-19.
“Data yang ada menunjukkan tingginya angka penambahan kasus di masyarakat Banyumas yang positif atau terappar Covid-19, terutama pasca Lebaran bulan Juni-Juli 2021. Kita harus menerima kenyataan bahwa virus Covid-19 nyata ada di lingkungan terdekat kita. Bahkan menurut para ahli tingkat penularan virus Covid-19 varian Delta memiliki tingkat kecepatan penularan dari varian Alfa sebelumnya,” kata dia, Minggu (18/7).
Dengan tingginya angka penderita Covid-19 pasca Lebaran kemarin, FBMC-19 Banyumas berharap adanya antisipasi lebih pada saat Lebaran Iduladha tahun ini, dimana menurutnya perlu adanya sinergitas selurus elemenn baik masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat serta para pimpinan ormas harus menyamakan “langgam” yakni gerakan membangun kesadaran masyarakat utnuk patuh terhadap segala kebijakan Pembatasan Mobilitas dalam PPKM Darurat yang sudah digariskan oleh pemerintah.
“Kami para pimpinan ormas, tokoh agama dan masyarakat Banyumas menyatakan sikap untuk mendukung dan membantu sepenuhnya kebijakan Pemerintah Daerah, Polresta Banyumas, Kodim 0701 Banyumas dalam penanganan wabah Covid-19 di Kabupaten Banyumas,” ujar Tjie Hak.
FBMC-19 yang terdiri dari Ketua Kokam Teguh Kasiyanto, Ketua FKDM Nur Fauzi, Ketua MPC PP Banyumas Yudo F Sudiro, Ketua SAR Hartono, Ketua Srikandi PP Banyumas Dr Tri Wuryaningsih, Ketua Gusdurian Banyumas, Dekan Fisip Unsoed Sugeng Riyadi dan Advokat atau element masyarakat Aan Rohaeni mengajak seluruh element masyarakat untuk bersama-sama melasakan imbauan PPKM untuk tetap di rumah, berbesar hati menjalankan Salat Iduladha di rumah saja.
Kemudian melakukan pemotongan hewan kurban hanya di tempat-tempat yang sudah disediakan pemerintah, gerakan tidak menerima tamu sepanjang Covid-19 masih “Mengancam”, menjaga lingkungan dengan cara menolak kedatangan pemudik sepanjang Iduladha, mengoptimalkan gerakan “Jogo Tonggo” dengan membantu tetangga kita yang kekurangna, terutama masyarakat yang terpapar.
Menahan diri untuk tidak menyebarkan berita bohong, membangun solidaritas dan menyebarkan optimisme agar bersama-sama segera melewati masa suram ini. Kemudian melaksanakan doa bersama di rumah masing-masing sesuai agama dan kepercayaan setiap harinya.
Sementara itu menurut Aan Raheni, dalam kesempatan bertemu dengan pihak Polresta Banyumas, FBMC-19 Banyumas juga menyerahkan bantuan kepada masyarakat melalui Polresta Banyumas.
“Kita berikan bantuan 14 ribu butir vitamin, 250 dus mi instan, 150 paket sembako, kemduian ada juga bantuan 100 baju APD untuk para petugas,” ujar dia.