Kebahagiaan itu terlihat dari wajah para petani salah satunya di Desa Guworejo, Kecamatan Karangmalang, Sragen. Jumat (4/10/2022) mereka bersemangat memanen padi di sawah. Hasilnya mengalami peningkatan baik kualitas maupun kuantitas.
“Petani yang wilayahnya sudah ada embung kondisinya sekarang makmur dan senang. Karena embung itu sudah dirasakan manfaatnya oleh petani,” ujar Sadiman, seorang petani Desa Guworejo.
Ia menceritakan, sejak ada embung petani tidak pernah kesulitan mendapatkan air irigasi. Sehingga, dalam satu tahun mereka dapat mengalami tiga kali panen.
“Dulu cuma dua kali panen, karena masa tanam ketiga kesulitan air. Sekarang dengan adanya embung, petani bisa menikmati panen tiga kali,” paparnya.
Bukan hanya itu, ketersediaan air tersebut menjadikan kualitas dan kuantitas hasil panen sangat bagus.
“Hasilnya lumayan. Dan, kalau sebelum ada embung itu 1 hektare hanya menghasilkan 5 ton, sekarang bisa sampai 7 ton per hektare,” ungkapnya.
Sadiman yakin, Gerakan Seribu Embung yang diinisiasi Ganjar Pranowo bisa dibawa ke tingkat nasional.
“Mudah-mudahan ini bisa dibawa ke tingkat nasional. Kita berharap semua bisa bikin embung, sehingga petani di Indonesia bisa makmur,” tegasnya.
Kemis, petani lain juga merasakan kebahagiaan karena embung di desanya menjadikan hasil panen yang melimpah.
“Terima kasih Pak Ganjar, karena embungnya benar-benar manfaat dan hasil panennya melimpah,” jelasnya.
Manfaat embung yang dibangun Ganjar Pranowo juga dirasakan oleh warga Desa Danasrilor, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap. Bukan hanya pertanian, melainkan juga untuk kebutuhan air bersih bagi masyarakat.
“Luasan sawah di Desa Danasrilor 205 hektare merupakan sawah tadah hujan. Jadi, bisa tanam hanya waktu musim hujan. Di sini ada 150 petani,” kata Mustaqim, seorang petani Danasrilor.
Sejak dibangun embung, petani setempat dapat melakukan tiga kali masa tanam, terutama yang sawahnya berada di sekitar embung. Yakni padi dua kali dan satu kali tanam palawija.
“Dengan adanya embung program Pak Ganjar sangat bermanfaat. Biasanya tidak tanam palawija sekarang bisa tanam palawija di sekitar embung menambah ekonomi masyarakat,” imbuhnya.
Gerakan Seribu Embung Ganjar, papar dia, sangat bagus jika diterapkan di tingkat nasional. Selain meningkatkan kemakmuran petani, juga mampu menjadi solusi ketahanan pangan.
“Bagaimana program embung ini dilaksanakan secara nasional. Sehingga petani di luar Jawa di sana bisa lebih maju dan menjadi solusi ketahanan pangan. Ini juga bisa meningkatkan ekonomi secara nasional,” terangnya.
Sementara, Sekretaris Desa Danasrilor, Saimun menuturkan bahwa 90 persen dari 6.150 penduduk desanya bermatapencarian sebagai petani.
“Embung dibangun dua tahap di era Pak Ganjar dan selesai tahun 2018. Saat ini dimanfaatkan untuk pertanian 30 hektare dan air minum bagi warga karena air sumur payau,” ucapnya.
Ke depan, pemanfaatan air embung akan ditingkatkan untuk 50 hektare sawah pertanian. Selain itu, diharapkan bisa menjadi wisata di desanya.
“Airnya stabil, kalau kemarau tetap normal. Dan sudah direncanakan, semoga menjadi wisata,” tandasnya.
Diketahui, Jawa Tengah saat ini memiliki 1.135 embung tersebar di kabupaten/kota. Jumlah tersebut sudah melebihi target Gerakan Seribu Embung dari Ganjar Pranowo. Embung tersebut bermanfaat untuk pertanian, pemenuhan air baku, penahan banjir hingga wisata.