Saat menjadi narasumber dalam Dialog Produktif Rabu Utama dengan tajuk Percepatan Vaksinasi Demi Herd Immunity, Ganjar bercerita bahwa sejak vaksinasi mulai dilakukan, dirinya tak henti mendapatkan ‘pesanan’ dari beberapa orang untuk diprioritaskan
“Saya bilang, hari ini yang WA (whatsapp) saya langsung ‘mas saya diprioritaskan dong kan kita temen, kan kita pendukung’. Saya harus berani ngomong, eh bro sori ya sekarang ini lansia dulu, ‘kan saya hanya satu saja masa nggak bisa?’,” tutur Ganjar dalam dialog yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) secara virtual, Rabu (24/3/2021).
“Saya harus pinter-pinter, untuk membuat strategi komunikasi. Sekarang bahasanya satu, bapak ibu sabar ya ini nanti Mei-Juni-Juli baru ada (vaksin tambahan), yang lain sabar. ‘Tapi saya posisinya sudah seperti ini’, oke-oke tenang saja, tenang saja,” tambahnya.
Ia mengatakan, dengan pengelompokkan dan skala prioritas yang dilakukan pemerintah sebenarnya untuk memudahkan pihaknya dalam sosialisasi. Begitu vaksinasi berjalan sesuai dengan urutan, pihaknya kini dihadapkan dengan ketidaktahuan masyarakat soal jumlah vaksin yang terbatas. Ganjar mengatakan saat ini yang dibutuhkan adalah saling meyakinkan satu sama lain.
“Butuh meyakinkan, agar energi kita tidak dikikis atau habis terkuras pada perdebatan yang sebenarnya bisa kita hindari, jadi butuh cerewet untuk ini,” tandasnya.
Sebagai informasi, data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mencatat hingga 22 Maret sebanyak 878.105 orang sudah melakukan vaksin dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua, sebanyak 390.118 orang. Jumlah tersebut, terdiri dari SDM Kesehatan, Petugas Publik hingga Lansia. Target vaksinasi di Jateng sendiri ada sebanyak 24.363.566 orang untuk menuju herd immunity.