SERAYUNEWS- Mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, beranggapan bahwa Wadas baik-baik saja.
Bahkan, Ganjar meminta agar Wadas dibahas dalam debat Pilpres sesi keempat.
Tema debat Pilpres sesi keempat mengangkat tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.
“Sebaiknya dibahas (isu Wadas). Maka tadi saya ceritakan ke kawan-kawan yang ada di ruangan ini, bertanya tentang semen Rembang yang saya selesaikan meskipun itu bukan program Pemprov. Wadas, sama, yang itu saya selesaikan. Dan, [proyek Wadas] itu PSN [Proyek Strategis Nasional] karena kami dilatih bertanggung jawab ya. Dan selesai, insya Allah selesai,” ujar Ganjar, Jakarta (14/1/2024).
Latar belakang konflik di desa Wadas, Purworejo adalah proyek pemerintah karena warga menolak pembebasan lahan untuk penambangan batu andesit.
Senada dengan Ganjar, pasangan cawapresnya itu menyatakan tidak masalah jika ada pembahasan Wadas, menurutnya tidak ada pelanggaran HAM.
“Kalau ada pelanggaran HAM, saya turun tangan. Laporan Komnas HAM resmi tertulis diumumkan kepada publik, Wadas itu tidak ada pelanggaran HAM, semua prosedurnya sudah sesuai,” jelas Mahfud selesai acara “Tabrak Prof!” di Medan, Sumatera Utara (14/1/2024).
Kasus Wadas kembali mengemuka karena majunya Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
Desa Wadas terletak di Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah. Warga menolak rencana proyek pertambangan batu andesit dan bendungan oleh pemerintah. Warga menganggap pengambilan batu andesit akan merusak lingkungan.
Kemudian, terjadi intimidasi kepada warga oleh aparat kepolisian usai menyatakan penolakan.
Puncaknya, aparat kepolisian menangkap 60 warga Desa Wadas pada Selasa (8/2/2022). Penangkapan itu terjadi karena pihak berwenang menganggap mereka melakukan provokasi dan penolakan terhadap pengukuran lahan untuk penambangan batu andesit.
Pada akhirnya, di tahun 2023 warga Wadas menyepakati pembebasan lahan tambang batu andesit, untuk material pembangunan Bendungan Bener.
Melansir dari laman Pemprov Jateng, mufakat tercapai dalam musyawarah warga pemilik lahan bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kamis (31/8/2023).
Di tempat terpisah, sejumlah aktivis HAM di Jawa Tengah menggelar peringatan 17 tahun Aksi Kamisan di depan Gedung DPRD Jateng, Kamis (18/1/2024). Mereka pun ikut mengomentari pernyataan Ganjar.
“Monggo (kalau mau mengangkat isu Wadas dan semen Rembang). Tapi apakah itu (kedua isu) merupakan pencapaian Ganjar? Apakah dia merasa isu Wadas telah selesai? Kata siapa? Hanya capture sebagian kecil saja dan masih ada warga menolak. Bahkan ekosistemnya sudah degradasi, ada banjir lumpur dan ular-ular keluar hutan,” ujar Koordinator aksi peringatan 17 tahun Aksi Kamisan, Adetya Pramandera di Semarang (18/1/2024).
Demikian pendapat Ganjar Pranowo tentang Wadas.