Diinformasikan, target vaksinasi di Jawa Tengah mencapai 28 juta orang. Hingga saat ini, sekitar 7,7 juta warga yang sudah divaksin dosis pertama dan 4,5 juta masyarakat Jateng sudah vaksin dosis kedua.
“Kami optimis akhir tahun ini selesai, karena itu target Presiden. Makanya harus dilakukan percepatan untuk itu,” kata Ganjar.
Ia menyebutkan stok vaksin untuk Jawa Tengah terus ditambah sampai saat ini, namun sayangnya masih belum memenuhi target.
“Kalau sampai Desember nanti ditargetkan selesai, maka Jateng butuhnya 2,5 juta dosis vaksin tiap minggu,” jelasnya.
Ganjar menjelaskan jika dengan kiriman saat ini 1 juta sampai 1,6 juta per minggu, maka target selesai vaksinasi sampai akhir tahun akan sulit tercapai.
“Sudah saya mitigasi, dugaan saya kalau vaksin banyak kita agak lari kencang di Oktober, November sampai Desember. Maka kita siapkan beberapa skenario agar kalau ini ditambah (stok vaksin), maka kita bisa lebih enteng,” terangnya.
Sebenarnya lanjut Ganjar, sejumlah daerah di Jateng siap melakukan percepatan. Hari ini, Pemkab Sragen siap menyuntikkan 13 ribu dosis dalam sehari.
“Kalau ini bisa, maka sebenarnya saya ingin tunjukkan ke pemerintah pusat, bahwa insyaallah kita mampu, Pemda mampu untuk melakukan percepatan,” jelasnya.
Memang ada beberapa daerah di Jateng yang capaian vaksinasinya masih rendah. Salah satunya adalah Brebes. Pihaknya akan melakukan pendampingan khusus pada daerah itu.
“Harapan kita percepatan dilakukan karena alokasi ditambah. Saya minta juga jangan lupa mencatat di aplikasi Pcare dan Smile, karena dari situ capaian di daerah dibaca pusat. Termasuk saya titip untuk memprioritaskan lansia dan mereka-mereka yang resiko tinggi,” ucapnya.
Ganjar yakin semua daerah di Jateng siap melakukan percepatan. Bahkan dalam waktu dekat, pihaknya juga akan mengoperasikan mobil vaksin yang akan menjangkau daerah-daerah pinggiran.
“Minggu ini kita mulai kelilingkan mobil vaksin, yang menjangkau di remote area. Rencananya kita mulai dari Magelang,” pungkasnya.