Purwokerto, Serayunews.com- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan tidak akan ada pembentukan tim khusus untuk penanggulangan virus corona atau covid-19. Pasalnya sebelum merebaknya isu virus itu di Indonesia, Jawa Tengah merupakan daerah pertama yang melaksanakan simulasi penanggulangan virus itu.
“Ngapain tim khusus, dokternya itu khususnya tiap hari. Kemudian kita memantau semacam tugas tambahan, iya. Jadi sebelum kejadian ini kayaknya yang melakukan simulasi pertama itu Jawa Tengah. Kita dari saat itu tidak perlu tim khusus buat saya. Protokol kesehatan kedokteran teman-teman sudah paham betul, kita punya pengalaman mers sama sars, kita punya pengalaman itu,” ujar dirinya dalam kunjungan ke RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Jumat (6/3).
Ganjar membandingkan, sampai saat ini Indonesia belum bebas demam berdarah, TBC. Dimana dalam sehari 250 orang meninggal karena TBC. “Siapa yang peduli siapa yang tahu, kita terus menerus menyampaikan ini kepada masyarakat,” kata dia.
Memang ada dampak ekonomi atas isu virus corona di Indonesia. Terutama pada bidang pariwisata, dimana masyarakat takut untuk berkumpul. “Yang perlu dilakukan masyarakat itu sebenarnya hidup sehat, Gerakan masyarakat sehat. Cuci tangan sebelum makan, pakai sabun, insyallah itu bisa mengantisipasi, jangan lupa Ndonga,” ujarnya.
Selain itu, isu virus itu juga berdampak pada eksport maupun import. Jawa Tengah, menurut Ganjar eksport terbesar ke Amerika, Jepang hingga kemudian Cina. Untuk kapas import terbesar memang dari Cina dan bawa. “Ini bisa jadi momentum kita bisa menanam bawang sebanyak-banyaknya. Tetapi saya juga tanya dokter, bawang tidak bisa membawa corona,” kata dia.