SERAYUNEWS – Semakin berkembangnya dunia fashion di jaman sekarang, orang akan terus mengikuti tren sehingga timbul perilaku fast fashion atau pemakaian pakaian tidak tahan lama.
Hal tersebut dapat meningkatkan limbah tekstil yang sulit dan lama terurai. Jika limbah tekstil tidak diolah dengan baik dan benar, hal tersebut dapat mencemari air dan lingkungan sekitar.
Untuk itu, perlu kesadaran untuk mengurangi perilaku fast fashion minimal mulai dari diri masing-masing. Salah satu metodenya adalah dengan menerapkan gaya hidup slow fashion.
Namun, tahukah Anda apa itu slow fashion? Mari simak penjelasannya agar mengenal apa itu slow fashion dan manfaatnya!
Slow fashion adalah sebuah gerakan dari industri fashion yang mengutamakan sebuah kualitas dan keberlanjutan pakaian.
Bahan pakaian yang mendukung gerakan ini biasanya menggunakan bahan-bahan pakaian ramah lingkungan.
Contoh bahan-bahan pakaian ramah lingkungan yang dimaksud seperti katun organik, wol, dan kain sutra.
Setelah mengetahui apa itu slow fashion, kira-kira bagaimana cara mudah menerapkan slow fashion itu?
Berikut beberapa cara yang dapat diterapkan untuk memulai gaya hidup slow fashion.
1. Memanfaatkan pakaian yang ada di dalam lemari.
Anda dapat bereksperimen dengan mix and match pakaian lama untuk menciptakan gaya baru tanpa harus membeli yang baru. Hal tersebut dapat meningkatkan kreativitas dalam hal berpakaian.
2. Memilih model pakaian yang bersifat timeless.
Memilih pakaian dengan model timeless adalah keputusan cerdas karena memberikan banyak keuntungan dalam jangka panjang.
Pakaian timeless biasanya memiliki desain yang fleksibel dan netral, sehingga mudah dikombinasikan dengan berbagai macam gaya serta aksesori.
Dengan memilih pakaian timeless, Anda tidak hanya berinvestasi dalam gaya yang tahan lama, tetapi juga mendukung gaya hidup yang lebih hemat, praktis, dan ramah lingkungan.
3. Melakukan thrift dengan membeli pakaian bekas yang masih layak pakai.
Banyak pakaian thrift memiliki desain klasik atau langka yang tidak mudah ditemukan di toko biasa.
Lalu, dengan membeli barang secondhand, Anda sudah membantu memperpanjang umur pakaian dan mengurangi konsumsi berlebihan.
Dampak positif dari menerapkan slow fashion di antaranya adalah mengurangi limbah tekstil. Dengan mengurangi limbah tekstil, angka pencemaran lingkungan menjadi berkurang.
Slow fashion dapat membantu mengurangi surplus produksi pakaian yang sering kali berakhir menjadi limbah.
Kemudian, Anda bisa menghemat uang. Slow fashion mendorong pola konsumsi yang lebih bijak, di mana orang membeli lebih sedikit pakaian tetapi dengan kualitas lebih baik.
Ini membantu mengurangi pengeluaran rutin untuk pakaian.
Pilihan kecil dalam cara kita berpakaian hari ini, ternyata dapat membawa dampak besar bagi masa depan industri fashion dan planet bumi.
Itu tadi penjelasan mengenai slow fashion, gaya hidup lebih hemat dan ramah lingkungan tentang pakaian.***