SERAYUNEWS– Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo, mendorong percepatan pembentukan kepengurusan IMI di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.
Dalam Rapat Pleno Terbuka IMI Pusat yang berlangsung di Jakarta, Selasa (15/4/2025), pria yang akrab dengan sapaan Bamsoet itu menegaskan pentingnya struktur organisasi yang menjangkau hingga tingkat daerah untuk memperkuat fondasi olahraga otomotif nasional.
Saat ini, dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia, baru 276 yang telah memiliki kepengurusan IMI atau sekitar 55 persen. Bamsoet menekankan bahwa kehadiran IMI di setiap daerah bukan sekadar formalitas.
Akan tetapi, ini menjadi strategi jangka panjang untuk membina atlet muda, mempromosikan budaya berkendara aman, hingga mengembangkan industri otomotif lokal.
“Pembentukan IMI di tingkat kabupaten/kota adalah langkah strategis untuk mendekatkan organisasi kepada masyarakat akar rumput. Ini akan membuka peluang lebih besar bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi di bidang balap dan otomotif,” ujar Bamsoet dalam keterangannya.
Acara rapat pleno ini turut dihadiri tokoh-tokoh penting IMI, seperti Dewan Pengawas Brigjen Pol (Purn) Agus, Jeffry JP, serta Wakil Ketua Umum M. Riyanto, Ananda Mikola, Rifat Sungkar, Irvan Bahran, dan Effendy Gunawan. Jajaran pengurus IMI pusat dan perwakilan dari berbagai provinsi juga ikut meramaikan forum tersebut.
Bamsoet yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan KADIN Indonesia, menambahkan bahwa struktur organisasi IMI yang merata di seluruh wilayah akan mempermudah proses pembinaan atlet secara intensif dan terarah.
Setiap daerah memiliki potensi unik yang bisa digali dan dikembangkan untuk melahirkan pembalap andal.
“Saat ini, hanya sekitar 30 persen atlet balap nasional berasal dari luar Pulau Jawa,” jelasnya.
Dengan kehadiran IMI di setiap kabupaten/kota, pihaknya optimis bisa menjaring bakat-bakat muda dari seluruh penjuru negeri.
“Ini penting agar regenerasi atlet berjalan lebih merata,” tegasnya.
Selain fokus pada pembinaan dan prestasi, Bamsoet juga menyoroti peran penting olahraga otomotif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Menurutnya, keberadaan IMI daerah akan membuka ruang untuk berbagai kegiatan seperti latihan rutin, kompetisi balap, hingga edukasi keselamatan berkendara, yang pada gilirannya menarik minat masyarakat dan investor.
“Olahraga otomotif bukan sekadar adu kecepatan, tapi juga bagian dari industri besar. Dengan IMI kabupaten/kota aktif, kita bisa menarik investasi di sektor infrastruktur, pariwisata, hingga membuka lapangan kerja. Ini adalah sinergi antara olahraga, keselamatan, dan ekonomi,” tutup Bamsoet.
Langkah strategis ini menunjukkan komitmen IMI dalam membangun ekosistem otomotif yang solid, inklusif, dan berkelanjutan – dari pusat hingga pelosok negeri.***