SERAYUNEWS – Kanker ovarium adalah salah satu jenis kanker yang mempengaruhi wanita dan sering kali tidak terdeteksi hingga sudah mencapai tahap lanjut.
Penyakit ini bisa berkembang tanpa menunjukkan gejala jelas pada tahap awal, sehingga penting untuk mengenali gejala-gejala yang mungkin muncul.
Oleh karena itu, redaksi akan menyajikan beberapa gejala yang sering berkaitan dengan kanker ovarium. Apa saja? Yuk, simak artikel ini sampai akhir.
Mendeteksi kanker ovarium sejak dini adalah kunci untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker ovarium.
1. Pemeriksaan Panggul (Pelvic Examination)
Pemeriksaan panggul secara rutin oleh dokter kandungan dapat membantu mendeteksi adanya kelainan pada ovarium atau organ reproduksi lainnya.
Meskipun tidak selalu dapat mendeteksi kanker ovarium pada tahap awal, pemeriksaan ini penting untuk evaluasi kesehatan secara umum.
2. USG Transvaginal
USG transvaginal adalah salah satu alat diagnostik yang sering digunakan untuk mendeteksi kanker ovarium.
Prosedur ini melibatkan penggunaan gelombang suara untuk membuat gambar ovarium dan struktur panggul lainnya, membantu dokter melihat apakah ada tumor atau kista yang mencurigakan.
3. Tes Darah (CA-125)
Tes darah untuk mengukur kadar CA-125, sebuah protein yang sering kali tinggi pada wanita dengan kanker ovarium, dapat menjadi indikator adanya penyakit.
Namun, kadar CA-125 yang tinggi juga dapat disebabkan oleh kondisi lain, sehingga hasil tes ini harus dipertimbangkan bersama dengan hasil tes lain.
4. CT Scan atau MRI
CT scan dan MRI adalah teknik pencitraan yang lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang ovarium dan struktur di sekitarnya.
5. Biopsi
Jika ada dugaan kuat adanya kanker, dokter mungkin akan melakukan biopsi, yaitu mengambil sampel jaringan ovarium untuk dianalisis di laboratorium.
Perasaan kembung yang berkepanjangan adalah salah satu tanda awal yang paling umum dari kanker ovarium.
Kembung ini biasanya tidak hilang meskipun telah diobati atau meskipun wanita tersebut tidak makan makanan yang mengandung gas.
Sakit perut atau rasa tidak nyaman di daerah perut bagian bawah adalah gejala lain yang perlu diwaspadai. Rasa sakit ini bisa bersifat konstan atau hilang timbul, dan sering kali tidak jelas penyebabnya.
Pembengkakan atau peningkatan ukuran perut yang tidak terkait dengan peningkatan berat badan bisa menjadi tanda kanker ovarium.
Kemudian, pembengkakan ini bisa terjadi karena penumpukan cairan (ascites) di dalam rongga perut.
Wanita yang mengalami kanker ovarium sering kali merasa cepat kenyang meskipun hanya makan dalam porsi kecil.
Ini karena pembengkakan atau tumor di perut dapat memberikan tekanan pada perut, mengurangi kapasitasnya untuk menampung makanan.
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, terutama jika terjadi tanpa upaya diet atau olahraga, bisa menjadi tanda adanya masalah serius, termasuk kanker ovarium.
Mual yang tidak terkait dengan kehamilan atau kondisi pencernaan lainnya juga bisa menjadi salah satu gejala kanker ovarium.
Rasa mual ini sering kali terjadi karena oleh tekanan tumor pada organ-organ pencernaan.
Demikian gejala kanker ovarium yang bisa menjadi pengetahuan, lengkap dengan cara mendeteksinya. Semoga informasi ini bermanfaat.***(Umi Uswatun Hasanah)