SERAYUNEWS -Ulama dan tokoh agama di Kabupaten Purbalingga meminta agar sinergitas antara ulama dan tokoh agama serta jajaran pemerintah daerah bisa terus dilanjutkan. Terutama terkait pembangunan bidang keagamaan menuju Kabupaten Purbalingga yang religius.
Demikian rekomendasi Halaqoh Ulama dan Tokoh Agama Kabupaten Purbalingga yang digelar di Pondok Pesantren Mamba’ul Ihsan Al Baedlowi, Karangpucung Kecamatan Kertanegara, Jumat (20/9/2024). Acara tersebut juga dihadiri Bupati Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi).
“Halaqoh ini merupakan kegiatan rutin para ulama dan tokoh agama guna merumuskan usulan dan rekomendasi kebijakan terhadap pemerintah daerah,” kata juru bicara ulama dan tokoh agama KH Maaruf Salim dalam keterangan pers kepada wartawan.
Sejumlah rekomendasi disampaikan, yang utama adalah peran antara ulama, tokoh agama dan pemerintah daerah dalam hal menegakkan etika dan moral.
Rekomendasi kedua adalah sinergitas antara tokoh agama, ulama dan pemerintah daerah terkait pembangunan bidang keagamaan. “Ini menjadi upaya untuk mewujudkan Kabupaten Purbalingga yang berakhlakul karimah,” terangnya.
Selama ini menurutnya Bupati Tiwi menurutnya telah bersinergi dengan jajaran ulama dan tokoh agama terkait bidang pembangunan tersebut. Pemerintah daerah dengan kebijakannya sedangkan ulama dan tokoh agama memberikan dukungan penuh. Terlebih dengan adanya Perda tentang Fasilitasi Pengembangan Pesantren.
“Ini menjadi payung hukum menuju terwujudnya Purbalingga yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur,” katanya lagi.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purbalingga Ulil Archam menyampaikan pihaknya mengapresiasi perhatian dari Pemkab Purbalingga terhadap PCNU. “Kami mengucapkan terima kasih khususnya kepada Bupati Tiwi yang memberikan support kepada NU dan juga pembangunan bidang keagamaan. Harapan kami kebijakan tersebut perlu ditingkatkan di masa depan,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Tiwi menjelaskan Halaqoh juga merupakan wahana silaturahmi, koordinasi, dan komunikasi serta ajang membangun sinergi antara ulama dan umaro (pemerintah). Terlebih, Kabupaten Purbalingga memiliki Misi ke-2 mendorong kehidupan masyarakat religius yang beriman dan bertakwa kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala / Tuhan Yang Maha Esa.
“Tentu pemerintah tidak bisa sendirian mewujudkan visi Purbalingga yang berakhlakul karimah tanpa sinergi dan peran serta ulama dan tokoh agama. Ke depan kami masih butuh masukan saran dari para ulama kyai di Purbalingga. Pemerintah selalu terbuka terhadap masukan sepanjang memberi kemanfaatan untuk kemajuan Purbalingga,” imbuhnya.