SERAYUNEWS – Generasi strawberry adalah istilah yang pertama kali muncul di Taiwan, menggambarkan generasi yang dianggap lembut dan mudah rusak, seperti buah stroberi, serta cenderung kurang tahan banting dibandingkan generasi sebelumnya.
Istilah ini sekarang digunakan secara lebih luas untuk menggambarkan anak muda yang tumbuh dalam kenyamanan teknologi modern, namun dianggap kurang tangguh dalam menghadapi tekanan hidup.
Generasi strawberry umumnya merujuk pada mereka yang lahir sekitar tahun 1990-an dan seterusnya. Generasi ini sering dianggap sebagai generasi yang mengalami perkembangan besar dalam teknologi dan media digital selama masa pertumbuhan mereka.
Ini adalah generasi yang lahir ketika komputer pribadi mulai menjadi hal umum, dan pada masa remaja atau awal dewasa mereka, internet mulai mengubah cara hidup sehari-hari.
Generasi ini punya beberapa ciri khas yang membedakannya dari generasi sebelumnya, terutama generasi Baby Boomers atau Gen X. Berikut adalah ciri-ciri yang paling umum:
Generasi strawberry tumbuh dengan teknologi digital yang terus berkembang.
Mereka sangat bergantung pada ponsel pintar, internet, dan media sosial untuk komunikasi dan hiburan. Teknologi ini membentuk cara mereka berinteraksi dengan dunia.
Mereka cenderung berpikiran terbuka terhadap ide-ide baru, terutama yang berkaitan dengan gaya hidup, pekerjaan, dan hak asasi manusia.
Banyak dari mereka yang mengadopsi pandangan yang lebih fleksibel dan progresif dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Salah satu alasan mereka disebut generasi strawberry adalah karena mereka sering dianggap lebih mudah tertekan atau rentan terhadap stres.
Mereka tumbuh di lingkungan yang sering memberikan kemudahan, sehingga ketika dihadapkan dengan kesulitan atau tantangan hidup yang lebih berat, mereka dinilai kurang tangguh.
Salah satu aspek positif dari generasi ini adalah kesadaran mereka terhadap pentingnya kesehatan mental.
Mereka cenderung lebih vokal tentang isu-isu seperti kecemasan, depresi, dan kesejahteraan mental, serta mencari solusi aktif melalui terapi atau teknik relaksasi.
Generasi ini sering memprioritaskan kehidupan pribadi dan kebahagiaan daripada kesuksesan materi semata.
Mereka mencari keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi, serta lebih menghargai waktu luang dan pengalaman hidup.
Meskipun generasi strawberry sering kali dianggap rentan, mereka juga menunjukkan potensi besar dalam inovasi dan kreativitas.
Dengan kemampuan adaptasi teknologi yang tinggi, serta kesadaran yang lebih besar terhadap masalah sosial dan kesehatan mental, mereka berpeluang memimpin perubahan positif di masa depan.
Namun, tantangan yang dihadapi, seperti ketidakstabilan ekonomi global dan dampak perubahan iklim, akan menguji sejauh mana ketangguhan mereka dalam menghadapi masalah-masalah yang kompleks ini.
Generasi ini mungkin rentan, tetapi seperti halnya stroberi, mereka juga bisa tumbuh menjadi sesuatu yang manis dan bernilai jika diberikan lingkungan yang tepat.***