Banjarnegara, serayunews.com
Dalam kunjungan tersebut, Pj Bupati Baanjarnegara, Tri Harso Widirahmanto mengatakan, Pemkab Banjarnegara sangat mendukung proyek sumur panas bumi yang merupakan proyek strategis nasional PT Geo Dipa Energi.
Tri berharap, pengelolaan energi panas bumi yang merupakan karunia Tuhan untuk Banjarnegara ini seoptimal mungkin. Sehingga bermanfaat bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara, Plt Project General Manager, Hefi Hendri menyampaikan, uji alir adalah tahapan setelah pengeboran sumur. Pengeboran itu untuk mendapatkan karakter dari sumur tersebut dari produksi sisi uap.
“Uji alir ini secara bertahap selama 30 hari hingga terdeteksi berapa hasil kapasitas listrik nantinya,” ujarnya.
Melalui uji alir, kata Hefi, juga akan ada data atau informasi terkait bagaimana pembuatan teknologi dari pembangkit tersebut dan bagaimana fasilitas pemipaan untuk bisa mengalirkan uap itu dari sumur ke pembangkitnya.
Hefi mengungkapkan, sumur produksi SLR-Q-31A mulai pengeboran pada awal November 2021. Menurutnya, estimasi awal sumur tersebut akan menghasilkan listrik sebesar 10-12 MW. Akan tetapi dari hasil pengujian kapasitas listrik, hasilnya bisa mencapai 30 MW.
Dalam rancangannya, membutuhkan 10 sumur akan untuk pembangunan Proyek PLTP Dieng Unit 2 dengan kapasitas 55 MW. Targetnya pembangunan proyek ini selesai pada tahun 2024.
“Sebanyak 10 sumur ini adalah 5 sumur produksi dan 5 sumur injeksi. Pengeboran semuanya berlangsung di Kabupaten Banjarnegara,” katanya.