SERAYUNEWS – Seluruh kecamatan di 35 kabupaten/kota di Jateng menjadi pusat kemajuan perekonomian dan kreativitas. Hal ini ditegaskan melalui program Kecamatan Berdaya yang diluncurkan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi di Taman Cerdas Jebres, Kota Surakarta.
Program ini juga bakal menjadi epicentrum pemberdayaan dan perlindungan perempuan, anak, penyandang disabilitas, hingga anak-anak muda potensial.
Ahmad Luthfi mengatakan, program ini dinilai efektif untuk pembangunan di daerah. Harapannya bisa menyentuh sampai dan 8.563 desa/kelurahan di Jateng. Sebab, kecamatan menjadi kepanjangan tangan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.
“Provinsi kalau mau langsung menyentuh desa, tidak mampu. Jumlah desa/kelurahan 8 ribuan. Tapi kalau Camat, mampu,” ujar Ahmad Luthfi di acara Pencanangan “Kecamatan Berdaya” dan Lunching Kartu Zilenial dan Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak di Taman Cerdas Jebres Surakarta, Rabu 23 April 2025.
Dalam pengembangan potensi kelompok sasaran tadi, akan diberikan pelatihan maupun konseling. Masing-masing kelompok harus tumbuh dan mandiri. Lebih jauh, mereka diharapkan memiliki efek domino memajukan masing-masing wilayah.
Selain pelatihan sesuai potensi, meraka juga dipertemukan dengan akademisi hngga wirausaha. Saat ini jumlah kecamatan berdaya sudah ada empat kecamatan di tiap kabupaten dan kota.
“Ini role model. Bupati dan wali kota nantinya bikin SK (Surat Keputusan), kecamatan mana yang akan ditugaskan Tak ada lagi kelompok yang tidak diopeni. Anak-anak muda potensial juga diwadahi. Isinya program maupun konseling,” tandasnya.
Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Tim Koordinasi Kecamatan Berdaya Provinsi Jateng, Nawal Arafah Yasin mengatakan, program ini menyatukan komitmen berbagai sumberdaya. Mulai dari pemerintah daerah, desa, kelurahan, masyarakat, perguruan tinggi, hingga dunia usaha. Seluruh komponen itu dikerahkan untuk memberdayakan perempuan, anak, disabilitas dan generasi muda.
Kecamatan Berdaya juga bertujuan mengintegrasikan kepentingan atau aspirasi, serta hak-hak dalam perencanaan pembangunan. Termasuk, penguatan pelayanan publik dalam tata ruang wilayah dan wujudkan pembangunan berkeadilan, inklusif dan berkelanjutan.
“Melalui Program Kecamatan Berdaya, Gubernur dan Wakil Gubermur memperhatikan kelompok rentan, perempuan, anak, disabiliitas, anak muda kreatif tidak ditinggalkan dalam pembangunan Jateng,” kata Nawal.
Sememtara itu Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof Hartono memberikan dukungan penuh pada Program Kecamatan Berdaya. Dia berpandangan, Program Pemrov Jateng ini, sejalan dengan program kampus, yang memberi perhatian pada kelompok-kelompok rentan.
UNS nantinya akan memberikan berbagai dukungan terhadap program Kecamatan Berdaya. Antara lain pelatihan, pola asuh keluarga, hingga menerjunkan mahasiswa KKN yang mengemban tugas untuk membantu menyelesaikan PR Jateng.