SERAYUNEWS – Puluhan orang yang tergabung dalam Laskar Poetra Soedirman, menyuarakan kritik dan keresahan pada pemerintahan Jokowi.
Para guru besar, dosen, staf, mahasiswa hingga alumni Unsoed Purwokerto ini, berkumpul di depan Patung Kuda Unsoed Purwokerto, Selasa (07/02/2024).
Mereka mengkritisi sikap Presiden Jokowi menjelang Pilpres 2024. Koordinator Laskar Poetra Soedirman, Prof. Hibnu Nugroho menyampaikan, penyataan ini untuk mengembalikan nilai moralitas dan keteladanan menjaga demokrasi Indonesia.
“Kejahatan akan menang, bila orang yang benar tidak melakukan apa-apa,” kata Prof Hibnu.
Mereka mendesak Presiden RI, bersikap sebagai pemimpin yang mengayomi, meneladani, dan melindungi.
Delapan Point Tuntutan Laskar Poetra Soedirman:
Mengimbau seluruh komponen anak bangsa, untuk menjaga persatuan dan kesatuan guna memperkokoh kesadaran kebangsaan yang berBhineka Tunggal Ika.
Mendesak seluruh aparat penyelenggara negara, untuk mengedepankan dan mengutamakan kepentingan nasional. Bekerja secara professional, akuntabel, serta tidak berpihak pada kepentingan yang bersifat partisan.
Mengimbau seluruh warga negara yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih, untuk menggunakan hak politiknya secara bebas dan bertanggungjawab.
Mendesak penyelenggara Pemilu: KPU, Bawaslu, dan DKPP untuk bersikap adil, terbuka, tidak berpihak, serta bekerja secara profesional dan akuntabel.
Mengajak seluruh komponen anak bangsa, untuk selalu memelihara dan mengamalkan norma-norma kepantasan, kesopanan, moral etika, dan hukum guna menciptakan tertib sosial.
Mengutuk pejabat negara yang bertindak tidak netral, merekayasa manipulatif, merekayasa ketentuan hukum untuk kepentingan yang bersifat partisan.
Mendesak Presiden RI untuk bersikap sebagai pemimpin yang mengayomi, meneladani, melindungi dan mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, keluarga dan golongan.
Jika Presiden tidak dapat melaksanakan hal sebagaimana tersebut pada poin 7, khawatirnya akan menimbulkan chaos.
Prof Hibnu menyampaikan, mereka berharap siapapun pemerintah ke depannya harus betul-betul ada evaluasi. Sehingga, pemerintahan bisa berjalan dengan baik.
“Kita semua berkumpul dalam rangka mengingatkan pemerintah, agar tetap pada koridor! Sehingga rakyat tenang, pangan murah. Jangan sampai terjadi Reformasi jilid dua!” katanya.
Belakangan ini, sejumlah civitas akademika dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ramai-ramai memberikan kritik terhadap sikap Presiden Jokowi terkait Pemilu 2024.