SERAYUNEWS – Bulan Rajab dikenal sebagai salah satu bulan haram yang dimuliakan dalam Islam.
Bulan ini memiliki keistimewaan tersendiri karena menjadi saksi dari beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti Isra’ Mi’raj dan pertemuan antara Abdullah serta Sayyidah Aminah, orang tua Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Para ulama, termasuk Gus Baha, seorang ulama tafsir Al-Qur’an asal Rembang, memberikan panduan khusus mengenai pelaksanaan puasa sunnah di bulan Rajab.
Berikut ini adalah ulasan lengkap mengenai waktu terbaik untuk berpuasa Rajab menurut beliau.
Rajab adalah bulan yang termasuk dalam empat bulan haram yang diagungkan oleh Allah SWT.
Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk berpuasa, berdzikir, dan melaksanakan amalan sunnah lainnya.
Sebagaimana disampaikan oleh Gus Baha dalam salah satu kajiannya, terdapat banyak hadis yang menjelaskan keutamaan bulan Rajab serta amalan yang dianjurkan.
Salah satu ibadah unggulan di bulan ini adalah puasa sunnah, yang menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh pahala berlipat.
Menurut Gus Baha, yang mengutip wejangan dari gurunya, Kiai Maimun Zubair (Mbah Moen), waktu terbaik untuk melaksanakan puasa sunnah di bulan Rajab adalah pada tanggal 1-10 Rajab.
Namun, bagi yang tidak mampu melaksanakan puasa selama 10 hari berturut-turut, disarankan untuk menjalankan puasa pada tanggal 1 dan 10 Rajab saja. Hal ini sesuai dengan praktik yang dijalankan oleh Mbah Moen semasa hidupnya.
Dalam salah satu kajiannya yang disampaikan melalui kanal YouTube, Gus Baha menjelaskan bahwa meskipun puasa Rajab sangat dianjurkan, ibadah ini bersifat sunnah.
Artinya, puasa Rajab boleh dikerjakan bagi yang mampu, dan tidak menjadi dosa jika ditinggalkan.
Baginda Nabi Muhammad SAW mendorong umatnya untuk memperbanyak amalan sunnah selama bulan-bulan haram, termasuk bulan Rajab.
Dalam hadis disebutkan bahwa amalan saleh yang dilakukan di bulan haram akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Puasa Rajab sendiri memiliki nilai yang sangat istimewa karena bertepatan dengan momen-momen penting dalam sejarah Islam.
Selain memperingati Isra’ Mi’raj, puasa Rajab juga menjadi wujud penghormatan atas berkumpulnya kedua orang tua Nabi Muhammad, Abdullah dan Sayyidah Aminah.
Puasa Rajab adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh para ulama untuk dilakukan di bulan yang penuh kemuliaan ini.
Dengan menjalankan puasa dan memperbanyak ibadah lainnya, kita dapat memanfaatkan bulan Rajab sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan dan mempersiapkan diri menuju bulan suci Ramadhan.
***