SERAYU NEWS – Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, menegaskan pentingnya moderasi beragama sebagai kunci dalam mencegah radikalisme dan terorisme.
Menurutnya, sikap toleran dan harmonis dalam kehidupan beragama dapat memperkuat persatuan bangsa serta membendung paham-paham ekstrem yang berpotensi memecah belah masyarakat.
Dalam sebuah dialog di Radio Solopos FM dengan tema “Semangat Ramadhan: Moderasi Beragama Wujudkan Masyarakat Toleran dan Harmonis”, Sumanto menyampaikan bahwa para tokoh agama memiliki peran penting dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati.
Ia menekankan bahwa moderasi beragama bukan hanya sekadar konsep, tetapi harus menjadi praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari agar masyarakat lebih terbuka terhadap perbedaan.
Momentum bulan suci Ramadhan, lanjut Sumanto, menjadi waktu yang tepat untuk semakin menguatkan nilai-nilai kebersamaan dan perdamaian.
Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto juga mengapresiasi kerja keras berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), yang terus menjaga stabilitas sosial sehingga penyebaran paham radikal di masyarakat mulai mengalami penurunan dibandingkan lima hingga sepuluh tahun yang lalu.
Meskipun tren radikalisme sudah mulai meredup, Sumanto menekankan bahwa kewaspadaan tetap harus dijaga. Ia mengingatkan bahwa setiap konflik selalu memiliki gejala awal yang perlu segera diantisipasi.
Oleh karena itu, upaya pencegahan melalui deteksi dini menjadi sangat penting agar situasi tetap kondusif dan aman.
Selain upaya langsung di masyarakat, Sumanto juga menyoroti pentingnya kontra-narasi di media sosial. Ia menyadari bahwa ruang digital telah menjadi lahan subur bagi penyebaran ideologi radikal, terutama di kalangan anak muda.
Oleh sebab itu, ia mendorong instansi terkait untuk lebih aktif dalam menyajikan konten edukatif yang menarik guna menandingi propaganda negatif yang berkembang di dunia maya.
Sejalan dengan itu, Anggota Komisi A DPRD Jawa Tengah, Ayuning Sekar Suci, turut mendukung gagasan Sumanto terkait penguatan moderasi beragama.
Menurutnya, kerja sama antara pemerintah dan pemuka agama harus terus diperkuat untuk memastikan nilai-nilai toleransi dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.
Ia juga menekankan bahwa strategi komunikasi di media sosial harus dikemas dengan menarik agar dapat menjangkau generasi muda secara efektif.
Dengan pendekatan yang komprehensif, Sumanto berharap bahwa moderasi beragama dapat terus diperkuat di tengah masyarakat.
Baginya, menjaga harmoni sosial bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan tugas bersama seluruh elemen bangsa.
Dengan semangat persatuan dan toleransi, ia yakin bahwa Indonesia akan tetap menjadi negara yang damai dan harmonis di tengah keberagaman.***