SERAYU NEWS – Dalam upaya menjaga stabilitas keamanan serta mendukung pembangunan berkelanjutan di Jawa Tengah, Ketua DPRD Jateng, Sumanto, menegaskan perlunya peningkatan kewaspadaan dini di berbagai lini.
Ia menyoroti pentingnya langkah-langkah deteksi serta pencegahan sejak dini guna mengantisipasi berbagai ancaman dan potensi gangguan yang dapat memicu konflik sosial di masyarakat.
Hal tersebut disampaikannya dalam dialog bertema “Peningkatan Kapasitas Masyarakat Sipil dalam Penyelesaian Konflik Sosial” yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah di Kabupaten Karanganyar.
Sumanto menekankan bahwa keamanan dan stabilitas merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun masyarakat. Oleh karena itu, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial, pemerintah daerah diharapkan mampu menerapkan program yang efektif dalam menangani potensi konflik sosial.
Dalam menjalankan upaya pencegahan, Sumanto menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun elemen masyarakat. Kerja sama yang solid diperlukan agar setiap potensi gangguan dapat segera diidentifikasi dan ditangani dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat.
Mitigasi konflik sosial memerlukan pendekatan yang menyeluruh, termasuk dengan pengelolaan isu-isu sensitif yang dapat memicu ketegangan di masyarakat.
Dengan adanya komunikasi yang baik dan pemahaman bersama, diharapkan berbagai pihak dapat bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang kondusif.
Sumanto juga menyoroti pentingnya harmonisasi kehidupan bermasyarakat serta penanaman budaya toleransi di tengah keberagaman suku, agama, ras, dan golongan yang ada di Indonesia. Keberagaman ini merupakan modal sosial yang harus dijaga dengan baik agar tidak menjadi pemicu perpecahan.
Menurutnya, interaksi sosial yang harmonis dapat dibangun melalui komunikasi yang sehat dan saling menghormati antarindividu maupun kelompok.
Masyarakat diharapkan dapat mengedepankan sikap toleransi serta menghargai perbedaan demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain itu, ia menambahkan bahwa penguatan kehidupan politik yang demokratis dan pemerataan ekonomi menjadi faktor penting dalam mencegah ketimpangan sosial yang bisa berujung pada konflik.
Dengan mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial, potensi gesekan dalam masyarakat dapat ditekan secara signifikan.
Dalam menghadapi berbagai tantangan yang datang dari dalam maupun luar negeri, persatuan nasional harus menjadi prioritas utama. Sumanto menegaskan bahwa kebersamaan dan rasa nasionalisme yang kuat akan membentuk pertahanan sosial yang kokoh bagi bangsa Indonesia.
Ia juga mengingatkan bahwa Indonesia telah memiliki Pancasila sebagai ideologi yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan menjadikan Pancasila sebagai landasan berpikir dan bertindak, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya menjaga persatuan serta berkontribusi dalam menjaga ketahanan nasional.
Melalui berbagai upaya ini, diharapkan masyarakat Jawa Tengah dapat lebih waspada dalam mengantisipasi potensi konflik sosial. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah dan masyarakat, stabilitas dan keamanan daerah dapat terus terjaga demi mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.***