SERAYUNEWS – Di tengah persaingan bisnis digital yang semakin ketat, banyak pelaku usaha menghadapi tantangan serupa: bagaimana menjangkau audiens yang tepat, membangun interaksi yang personal, dan tetap efisien dalam biaya pemasaran.
Meta kembali menggelar WhatsApp Business Summit edisi paruh kedua 2025 di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta Selatan, Selasa (12/8/2025).
Sebagai salah satu Top Advertising Spender Meta di Indonesia, PT Ethos Kreatif Indonesia dipercaya hadir dan berbagi pengalaman di ajang berkumpulnya para pemangku kepentingan utama Meta, mulai dari pengembang perangkat lunak, pelaku industri IT, hingga brand yang aktif beriklan di platform Meta.
Dalam kesempatan ini, Direktur Operasi dan Komersial PT Ethos Kreatif Indonesia, Andik Duana Putra, membawakan success story bagaimana Ethos memanfaatkan fitur Click To WhatsApp (CTWA) Optimization untuk mendorong efektivitas kampanye digital.
“Harapannya, Meta terus mengembangkan tools baru untuk memperluas jangkauan audiens, memperbaiki cost effectiveness (ROAS), dan terintegrasi dengan berbagai platform lain,” ujar Andik di hadapan peserta.
Dalam acara ini, Meta memperkenalkan enam pembaruan fitur yang dinilai dapat mengubah cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan:
1. Panggilan Suara dan Video Langsung via Chat
Memungkinkan bisnis berkomunikasi secara instan dengan pelanggan setelah mendapat persetujuan.
2. Pengelolaan Iklan Lintas Platform dengan AI Advantage+
Mengintegrasikan kampanye WhatsApp, Facebook, dan Instagram dari satu dashboard dengan optimasi otomatis berbasis AI.
3. Tab “Pembaruan” untuk Promosi dan Kreator
Memberikan ruang promosi tambahan melalui Status, saluran yang dipromosikan, dan langganan saluran.
4. Dual Mode WhatsApp Business dan Business Platform
Memungkinkan penggunaan keduanya tanpa ganti nomor, mempermudah koordinasi.
5. Notifikasi Proaktif dan Otomatis
Memberikan update status pesanan secara real time untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
6. WhatsApp Business AI
Fitur yang tengah diuji untuk memberikan layanan pelanggan otomatis tanpa menghilangkan sentuhan personal.
Data yang disampaikan Pieter Lydian, Country Director Meta Indonesia, mengungkapkan 88 persen pengguna WhatsApp di Indonesia mengirim pesan ke bisnis setiap minggu, menjadikan Indonesia salah satu pasar terbesar di dunia untuk interaksi bisnis berbasis pesan.
“WhatsApp terus menghadirkan berbagai fitur baru guna membantu bisnis di berbagai skala, sekaligus memberikan pengalaman yang personal dan tepat waktu bagi pelanggan,” tutur Pieter.
Langkah inovatif Meta mendapatkan sambutan positif dari Dyah Roro Esti Widya Putri, Wakil Menteri Perdagangan, yang menilai fitur-fitur WhatsApp mampu memperkuat daya saing pelaku UMKM di era digital.
“Kami memberikan apresiasi kepada Meta atas dukungannya melalui WhatsApp yang mampu menjawab tantangan UMKM, memudahkan terhubung langsung dengan konsumen, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat perekonomian pelaku usaha,” kata Dyah Roro.
Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, juga menyoroti manfaat chatbot WhatsApp untuk pelaporan penipuan yang kini bisa dilakukan secara cepat, gratis, dan langsung terhubung dengan sistem perlindungan konsumen OJK.
Bagi Ethos, kehadiran di Meta WhatsApp Business Summit 2025 bukan sekadar berbagi pengalaman, tetapi juga kesempatan untuk memahami arah inovasi digital yang akan membentuk lanskap pemasaran di masa depan.
Dengan dukungan teknologi seperti CTWA Optimization dan pembaruan fitur lainnya, Ethos optimistis dapat membantu klien memperluas jangkauan audiens, meningkatkan konversi, dan mengoptimalkan efisiensi biaya pemasaran.
“Harapannya, Meta terus mengembangkan tools baru untuk memperluas jangkauan audiens, memperbaiki cost effectiveness (ROAS), dan terintegrasi dengan berbagai platform lain,” ujar Direktur Operasi dan Komersial, Andik Duana Putra di hadapan peserta.
Acara ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara inovasi teknologi dan strategi komunikasi yang tepat dapat menjadi kunci pertumbuhan bisnis digital di Indonesia.***