SERAYUNEWS – Memasuki Oktober 2025, masyarakat Indonesia kembali dihadapkan pada penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM). Simak harga BBM per 1 Oktober 2025.
Dua penyedia utama, yakni Shell Indonesia dan Pertamina, mengumumkan kenaikan harga untuk sejumlah jenis BBM mereka.
Lonjakan ini membuat banyak orang mulai berhitung ulang pengeluaran harian, terutama bagi yang mengandalkan kendaraan pribadi.
Bagi Anda yang aktif berkendara, memahami detail perubahan harga ini penting agar bisa menyiapkan strategi mengelola biaya transportasi. Mari kita bahas satu per satu.
Di tengah penyesuaian harga, Shell Indonesia juga tengah melakukan langkah besar dalam strategi bisnisnya.
Perusahaan energi global ini resmi mengalihkan kepemilikan seluruh SPBU di Indonesia ke perusahaan patungan (joint ventures) baru antara Citadel Pasific Limited dan Sefas Group.
Namun, jangan khawatir, layanan di SPBU Shell tetap berjalan normal.
Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, memastikan bahwa merek Shell masih akan hadir melalui perjanjian lisensi merek.
Artinya, pelanggan tetap bisa mengakses BBM Shell dengan kualitas yang sama meski kepemilikannya berubah.
Kenaikan harga BBM bukan tanpa alasan. Beberapa faktor yang biasanya memengaruhi antara lain:
Kenaikan harga BBM berdampak langsung pada biaya hidup sehari-hari.
Bagi Anda yang mengandalkan kendaraan pribadi, pengeluaran bahan bakar bisa membengkak.
Efek lanjutan biasanya terasa pada harga kebutuhan pokok, tarif transportasi, hingga biaya logistik.
Karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam mengatur konsumsi BBM.
Misalnya dengan memanfaatkan transportasi umum, berbagi kendaraan (carpooling), atau menggunakan kendaraan hemat energi.
Kabar terbaru datang dari Shell Indonesia, yang mulai 1 Oktober 2025 menaikkan harga beberapa produk unggulannya. Menurut laman resmi Shell, berikut rincian harga terbaru:
Harga ini berlaku di sejumlah wilayah utama, seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat, hingga Jawa Timur.
Kenaikan yang kompak ini memperlihatkan adanya tekanan dari faktor eksternal, seperti harga minyak mentah global dan nilai tukar rupiah.
Tak hanya Shell, Pertamina juga menyesuaikan harga BBM per 1 Oktober 2025. Berikut daftarnya:
Dengan harga ini, terlihat bahwa Pertalite masih menjadi opsi paling ramah kantong, meskipun selisihnya kian terasa tipis dibanding BBM jenis Pertamax.
Harga BBM per 1 Oktober 2025 mengalami kenaikan di dua penyedia utama, Shell Indonesia dan Pertamina.
Meski terasa memberatkan, penyesuaian harga ini menjadi bagian dari dinamika global dan nasional yang sulit dihindari.
Di sisi lain, Shell juga tengah menjalani transisi kepemilikan SPBU, tetapi layanan dan kualitas produk tetap terjamin.
Bagi Anda sebagai konsumen, langkah terbaik adalah menyesuaikan pola penggunaan energi agar tetap efisien.
Pertanyaannya sekarang, apakah Anda sudah siap beradaptasi dengan kondisi terbaru ini?***