Purbalingga, serayunews.com
“Hari ini dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Purbalingga ke 192 kita menggelar acara Pahargyan Agung dan Kirab Pusaka. Ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan. Sempat terhenti karena pandemi. Tahun ini kita laksanakan lagi, sebagai upaya melestarikan budaya dan juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang peninggalan leluhur,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi).
Pahargyan Agung diselenggarakan di Pendapa Dipokusumo. Acara ini menampilkan dua tarian. Masing-masing Tari Gambyong, atau tari Jawa Klasik yang sering digunakan untuk menyambut tamu. Kedua, Tari Beksan Maheswari Gayatri. Keduanya ditampilkan oleh Kanca Seni Purbalingga naungan Dindikbud Purbalingga. Ratusan undangan mulai dari jajaran pejabat, anggota DPRD hingga tamu undangan dari kelompok masyarakat hadir.
Sedangkan Kirab Pusaka Manggala Praja berlangsung mengitari kota Purbalingga. Mulai dari Pendapa Dipokusumo – Alun-alun – Jalan Jenderal Soedirman – Jalan Letjend S Parman – Jalan Letkol Isdiman – Jalan Piere Tendean dan kembali ke Pendapa Dipokusumo.
Kirab Pusaka diiringi pasukan Bregodo Prajurit yang didatangkan langsung dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Mulai dari Prajurit Musik, Prajurit Tamtomo, Prajurit Prawiroanom, Prajurit Jayengastro, dan Prajurit Sorogeni.
Bupati Tiwi bersama suami Rizal Diansyah dan dua anaknya, Wabup Sudono beserta istri, Kapolres AKBP Era Jhony Kurniawan menaiki kereta kencana yang didatangkan dari Kasunanan Surakarta ikut dalam kirab tersebut.
“Enam kereta kencana didatangkan dari Kraton Solo. Selain itu sebanyaj 50 prajurit dari Kraton Solo juga menyemarakkan kirab,” kata pendamping kirab dari Kraton Surakarta, KRA Kuncoro Adiningrat.
Masyarakat tumpah ruah menyaksikan kirab. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan acara pawaI gunungan berisi hasil bumi yang diperebutkan oleh masyarakat.