
SERAYUNEWS – Memasuki hari kedelapan pada Kamis (20/11/2025), operasi pencarian dan pertolongan (SAR) longsor Cibeunying Majenang terus dikebut. Tim SAR gabungan masih berupaya keras menemukan tiga korban terakhir yang belum diketahui keberadaannya.
Sejak longsor besar terjadi sepekan lalu, 20 korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Meski tantangan makin berat, harapan tim dan keluarga untuk memulangkan seluruh korban tidak pernah padam.
Kepala Kantor SAR Cilacap sekaligus SAR Mission Coordinator (SMC), Muhamad Abdullah, menyampaikan bahwa fokus utama tim berada pada tiga korban berikut:
1. Maysarah Salsabila (14) – diduga tertimbun di Worksite A1
2. Vani Hayati Lanjarsari (12) – diperkirakan berada di Worksite B1
3. Fatin Ayu Rengganis (2) – diduga berada di Worksite B1
Ia menegaskan bahwa operasi SAR resmi diperpanjang untuk memaksimalkan pencarian.
“Operasi SAR dinyatakan diperpanjang tiga hari. Semoga kami benar-benar dapat memaksimalkan pencarian terhadap tiga korban lainnya agar dapat segera ditemukan,” tegas Abdullah.
Tim menghadapi kondisi lapangan yang berat. Material longsoran sangat tebal, kontur tanah labil, dan cuaca tidak menentu kerap menghambat proses evakuasi. Risiko longsor susulan juga terus menjadi perhatian utama.
Selain penyisiran manual oleh para rescuer, alat berat tetap dikerahkan untuk mempercepat penggalian pada dua titik prioritas yang ditetapkan berdasarkan analisa SAR.
Ratusan Personel Terlibat, Upaya Kemanusiaan Masih Berlanjut
Operasi SAR melibatkan ratusan personel dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan berbagai komunitas, hingga warga setempat. Seluruh personel bekerja bahu-membahu untuk mempercepat proses pencarian dan pemulihan.
Tim memastikan operasi dilakukan secepat mungkin dengan tetap menjamin keselamatan seluruh anggota di lapangan.
Masyarakat dan keluarga korban berharap hari-hari berikutnya membawa kabar baik, sehingga seluruh korban yang masih hilang dapat ditemukan dan dimakamkan secara layak.