
SERAYUNEWS – Upaya pencarian korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, terus dikebut meski sudah memasuki hari kesembilan pelaksanaan operasi.
Tim SAR Gabungan masih menghadapi tantangan besar berupa medan yang licin dan timbunan material longsor yang cukup tebal. Namun, semangat kemanusiaan membuat seluruh petugas tetap bekerja tanpa mengenal lelah untuk menemukan para korban yang belum teridentifikasi keberadaannya.
Sejak tragedi longsor terjadi pada 13 November lalu, catatan resmi menunjukkan tim pencarian telah menemukan 20 korban dalam kondisi meninggal dunia. Tim SAR memastikan masih ada tiga korban lainnya yang diduga kuat tertimbun di bawah lapisan tanah. Proses pencarian pun terus dilakukan dengan strategi dan penguatan kapasitas di lapangan.
SAR Mission Coordinator (SMC), Muhamad Abdullah, menyampaikan bahwa fokus operasi pada Jumat, 21 November 2025, terkonsentrasi di dua titik utama yang diduga menjadi lokasi korban tertimbun. “Rencana operasi pada hari ke-9 ini akan difokuskan pada worksite A1 dan B1,” ujarnya.
Dalam upaya tersebut, seluruh dukungan peralatan tetap dikerahkan secara maksimal. Teknologi dan sumber daya terbaik dilibatkan untuk memaksimalkan hasil pencarian.
“Penggunaan drone, anjing pelacak, alkon, dan alat berat masih dikerahkan untuk pencarian seluruh korban yang masih tertimbun,” imbuh Abdullah.
Ia menegaskan, meskipun target utama adalah percepatan penemuan korban, namun aspek keselamatan personel tetap menjadi prioritas utama. Kondisi cuaca yang berubah-ubah serta potensi longsor susulan membuat setiap langkah pencarian harus dilakukan secara terukur.
“Tim SAR Gabungan berkomitmen untuk bekerja semaksimal mungkin dengan tetap mengutamakan keselamatan,” katanya.
Abdullah juga mengajak seluruh masyarakat agar tetap memberikan dukungan moral kepada tim di lapangan, terutama doa agar pencarian dapat segera mencapai hasil terbaik.
“Kami memohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat agar sisa korban yang masih dalam pencarian dapat segera ditemukan dan dievakuasi,” tutupnya.
Tragedi longsor di Majenang masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga para korban. Setiap keberhasilan evakuasi menjadi harapan kecil yang terus tumbuh di tengah keprihatinan besar atas bencana ini.
Sementara itu, Tim SAR tetap melanjutkan tugas kemanusiaan mereka dengan harapan tak satu pun korban tertinggal di balik reruntuhan tanah yang mengubur harapan banyak orang.