SERAYUNEWS—- Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2009 memproklamirkan hari ulang tahun Nelson Mandela, tanggal 18 Juli, sebagai Hari Internasional Nelson Mandela.
Hal tersebut bertujuan untuk menghormati warisannya dalam mempromosikan keadilan sosial, memerangi kemiskinan, dan mempromosikan budaya perdamaian di seluruh dunia.
Resolusi A/RES/64/13 mengakui nilai-nilai Mandela dan dedikasinya terhadap pelayanan kemanusiaan dalam resolusi konflik, hubungan ras, promosi dan perlindungan hak asasi manusia; rekonsiliasi, kesetaraan gender dan hak-hak anak dan kelompok rentan lainnya; perjuangan melawan kemiskinan, serta promosi keadilan sosial.
Perayaan Hari Internasional Nelson Mandela pertama kali adalah pada tahun 2010, yang bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun Nelson Mandela yang ke-92 tahun.
Sosok mantan presiden Afrika Selatan sekaligus peraih Nobel Perdamaian itu pun meninggal dunia pada 5 Desember 2013, di usianya yang ke-95 tahun.
Tokoh kelahiran 18 Juli 1918 ini menghabiskan 27 tahun di penjara karena menentang sistem apartheid Afrika Selatan. Apartheid berarti keterpisahan dalam bahasa Afrikaans. Hukum apartheid memisahkan warga Afrika Selatan berdasarkan ras.
Mandela terus berjuang sampai akhirnya pada tahun 1994, ia menjadi presiden pertama yang dipilih secara demokratis di negara itu.
Pada 14 Juni 1999, berakhir masa kepresidenan Nelson Mandela. Setelah satu periode, dan sesuai dengan apa yang ia katakan saat dilantik sebagai presiden, Mandela tidak mencalonkan diri kembali.
Berawal dari kunjungan ke Indonesia pada tahun 1990 sebagai wakil ketua organisasi Kongres Nasional Afrika, Mandela menerima hadiah batik.
Pada 1997, setelah Mandela menjadi Presiden Afrika Selatan, ia datang lagi ke Indonesia menggunakan batik tersebut.
Tidak hanya saat berkunjung ke Indonesia, Mandela cukup sering memakai batik saat menghadiri acara-acara kenegaraan, termasuk saat Sidang Umum PBB dan Penutupan Piala Dunia 2010.
Jusuf Kalla yang waktu itu merupakan Menteri Perdagangan tahun 1999 melihat Mandela sangat menyukai batik. Oleh sebab itu, beliau meminta desainer terkenal di Indonesia untuk mendesain batik yang akan diberikan kepada Mandela.
Sejak saat itulah baju batik menjadi ciri khas dari Mandela yang terkenal dengan Madiba Shirt (Kemeja Madiba). Madiba adalah nama kehormatan yang Suku Xhasa berikan.
Mandela sangat menyukai batik karena motif dan proses pembuatannya. Ia merasa proses membuat batik itu sama seperti kepribadiannya, yaitu memerlukan kesabaran dan keharmonisan dalam membuat corak warna indah.***(O Gozali)