SERAYUNEWS – Beberapa tahun terakhir, terapi ikan atau fish teraphy, bisa di sebut juga spa fish menjamur di berbagai wilayah. Sebab, terbukti ampuh menyembuhkan beragam penyakit.
Sebut saja sebagaimana melansir dari myownfishspa.com, membantu regenerasi sel kulit, meningkatkan penyerapan kelembaban kulit.
Selain itu, terapi ikan katanya juga memperlancar peredaran darah, menghadirkan sensasi relaksasi, dan juga menghilangkan stres.
Jenis-jenis ikan terapi yang paling populer, yakni ikan Garra Rufa dan Nilem. Bahkan, menurut jurnal Keperawatan UM Surabaya menyebutkan, ikan ini bermanfaat mengurangi bau kaki dan keluhan gatal.
Namun dari manfaat itu semua, konon terdapat efek negatif yang perlu Anda ketahui dari terapi ikan. Salah satunya adalah menyebabkan risiko penularan penyakit sebagaiman mengutip dari Halo Doc.
Berdasarkan penelitian The Health Protection Agency di Inggris, seperti di lansir thesun.co.uk, terapi ikan dapat menjadi media risiko akan penularan penyakit.
Organisasi independen ini mengingatkan, risiko pengobatan gigit ikan yang tidak boleh di abaikan. Infeksi dan bakteri dapat menular lewat ikan garra rufa kecil atau melalui air yang telah di gunakan oleh pelanggan sebelumnya. Apabila tidak ganti air, maka di khawatirkan virus seperti HIV dan hepatitis dapat menular.
Beberapa tempat terapi ikan, mungkin menggunakan ikan yang sama beberapa kali dengan pengunjung yang berbeda. Hal tersebut tentu menyebabkan adanya potensi berbagai infeksi kepada seseorang.
Berdasarkan studi di Eropa tahun 2011, menemukan adanya strain bakteri Streptococcus Agalactiae grup B di ikan Garra rufa. Di mana bakteri tersebut, dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan serius. Contohnya seperti infeksi tulang dan sendi, infeksi aliran darah, hingga pneumonia.
Kemudian, jenis ikan tertentu akan menggigit kulit kering dan mati. Tetapi membiarkan kulit dan kuku yang sehat tetap utuh. Melansir sebuah jurnal JAMAN Network, seorang wanita berusia 20-an melaporkan mengalami cedera kuku yang parah setelah terapi ikan.
Namun, setelah tiga sampai enam bulan kemudian kukunya tidak kunjung tumbuh. Dalam kasus ini, ikan yang menggigit menyebabkan trauma yang menghentikan produksi lempeng kuku di beberapa kuku kaki.
Demikian informasi mengenai efek negatif yang di timbukan saat melakukan terapi. Beberapa hal yang perlu di perhatikan seperti kebersihan sarana, pergantian air hingga ikan yang di gunakan.***