Cilacap, serayunews.com
“Kami sangat senang bahwa keberadaan hewan langka seperti macan kumbang di Nusakambangan seolah-olah menunjukkan eksitensinya. Semacam menjadi bukti bahwa mereka masih hidup dan ada,” kata Ustadi Ketua Komunitas Jambore Penggiat Alam dan Lingkungan Cilacap kepada serayunews.com, Kamis (4/11/2021).
Dengan munculnya macan kumbang itu juga, lanjutnya, menjadi salah satu contoh bahwa hewan buas di Nusakambangan dengan insting liarnya, dapat berjalan santai padahal ada kegiatan manusia. Hal itu menggambarkan bahwa mereka sudah mulai terbiasa dengan kondisi hutan yang berdekatan dengan tempat berkegiatan manusia.
“Artinya apa, kemungkinan mereka mulai bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Karena di Nusakambangan semakin hari makin banyak juga manusia beraktivitas di sana,” tuturnya.
Namun ia juga mengingatkan, bahwa tugas kita sebagai manusia akan lebih bijak jika bertanggung jawab dengan melestarikan alam di sekelilingnya. Sehingga berbagai jenis hewan langka yang selama ini masih ada di Nusakambangan dapat terjaga dan hidup semestinya.
“Ini harus kita jaga, agar anak cucu kita kedepan masih bisa lihat kabar baik seperti ini. Apalagi pemerintah melalui BKSDA Jateng telah menyebutkan bahwa masih ada 18 ekor macan kumbang di Nusakambangan,” ungkapnya.