SERAYUNEWS-Misteri hilangnya Kuat Santosa, warga Sleman Yogyakarta terungkap. Kuat yang hilang sejak Juli 2019 itu ternyata sudah dibunuh oleh dukun pengganda uang asal Wanayasa, Banjarnegara, bernama Mbah Slamet.
Sugeng, mertua dari Kuat Santosa memberikan penjelasannya di Polres Banjarnegara, Kamis (25/5/2023). “Seingat kami (hilang) kira-kira Juli 2019,” kata Sugeng. Namun, dia tidak tahu persis ke mana menantunya kala itu.
Sugeng mengatakan, pihaknya berhasil mengetahui bahwa Kuat Santosa adalah korban pembunuhan dukun Mbah Slamet karena berawal mengetahui dari media. Kemudian, katanya, ada personel dari Satreskrim Banjarnegara yang merupakan teman dari keluarga Sugeng.
Lalu, pihak keluarga Sugeng memberikan data-data Kuat Santosa yang hilang sejak 2019 pada Polres Banjarnegara. Pada akhirnya, ada kecocokan DNA antara Kuat dengan anaknya.
Seperti diketahui, Kapolres Banjarnegara AKBP Era Johny Kurniawan membeberkan bahwa salah satu korban pembunuhan Mbah Slamet teridentifikasi. Korban itu adalah Kuat Santosa.
Kasus yang membetot perhatian publik ini bermula saat jajaran Satreskrim Polres Banjarnegara, berhasil membekuk pelaku pembunuhan berencana yang terjadi di Banjarnegara, 31 Maret 2023. Pelaku merupakan dukun pengganda uang yang mencari mangsa, melalui akun media sosial.
Terbongkarnya kasus pembunuhan berencana berkedok dukun pengganda uang ini, bermula saat korban PO (53) warga Sukabumi, melihat adanya postingan dari pria berinisial BS yang menyebutkan, bahwa Mbah Slamet (45) warga Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara ini adalah orang pintar yang bisa menggandakan uang di Banjarnegara.
PO kemudian menggunakan jasa Mbah Slamet. Namun penggandaan uang yang dijanjikan tak kunjung terealisasi. Akhirnya, PO menagih Mbah Slamet. Lalu, Mbah Slamet dan PO melakukan ritual di malam hari. Di ritual itulah Mbah Slamet meracuni PO dengan potas. Jasad PO pun dikubur tak jauh dari kediaman Mbah Slamet.
Kasus ini terbongkar karena sebelum meninggal dunia, PO sempat berkirim pesan singkat pada anaknya bahwa dia ada di Wanayasa Banjarnegara. Ketika PO sudah tidak bisa dikontak, maka sang anak pun mencari keberadaan ayahnya di Banjarnegara.
Setelahnya polisi membekuk Mbah Slamet. Ternyata korban dukun pengganda uang itu tidak hanya PO. Ada 16 orang korban yang sudah dibunuh Mbah Slamet. Dalam kasus ini polisi menahan Mbah Slamet dan BS. BS adalah orang yang mempromosikan Mbah Slamet di media sosial.