Cilacap, serayunews.com
Kepala Disporapar Cilacap Tri Komara melalui Kabid Promosi dan Ekonomi Kreatif Erni Suharti mengatakan, langkah ini diambil sebagai konsekuensi telah ditetepkannya Cilacap sebagai daerah yang menerapkan PPKM Level 3. Sehingga diperbolehkan untuk melonggarkan kegitan masyarakat, salah satunya di bidang pariwisata.
“Hanya saja baru satu objek wisata yang simulasi, yaitu Kemit Forest. Pertimbangannya karena Kemit Forest merupakan objek wisata yang dinilai paling siap untuk melakukan simulasi,” katanya kepada serayunews.com, Sabtu (4/9/2021).
Selain itu, kata dia, objek wisata lain juga dinilai belum memenuhi syarat jika harus dipaksakan menggelar simulasi. Apalagi pihaknya juga telah bekerjasama dengan Perhutani selaku pemilik lahan dan pengelola Kemit Forest. Ia menjelaskan, nantinya objek wisata lain pun akan melakukan simulasi secara berkala, namun menunggu hasil dari simulasi pertama ini.
“Kita lihat simulasi pertama ini, jika memang berhasil, nantinya pasti yang lain akan menyusul. Namun akan dicek dulu, bahwa sudah memenuhi syarat. Intinya kan penerapan prokes ketat saat masuk objek dan di dalam objek wisata,” jelasnya.
Lebih lanjut Erni menjelaskan, dalam simulasi ini wisatawan yang berkunjung merupakan harus warga lokal, atau warga Kabupaten Cilacap. Sedangkan untuk wisatawan dari luar wilayah, sementara ini belum diperkenankan berkunjung. Pertimbangannya, Pemda tidak ingin mengambil risiko terlalu jauh lantaran saat ini masih diberlakukan PPKM.
“Kemudian kapasitas juga maksimal 25 persen, tidak boleh lebih. Jikapun ada lonjakan nantinya akan bergantian, sebagian pengunjung harus menunggu di luar dulu,” jelasnya.