SERAYUNEWS – Renggangnya hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai PDI Perjuangan diklaim tidak memberikan dampak yang siginifikan, pada DPC PDI Perjuangan di Kabupaten Banyumas.
Termasuk di masa sekarang ini, saat berlangsungnya kontestasi politik. Di Kabupaten Banyumas, PDI Perjuangan masih tetap solid.
Hal tersebut disampaikan oleh ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyumas, dr Budhi Setiawan, Rabu (31/01/2024). “Jadi dengan Jokowi (yang hubungannya makin renggang) pun di PDIP tidak ada pengaruhnya sama sekali,” katanya.
Mendekati pelaksanaan Pemilu 2024, banteng di Banyumas semakin solid. Partai Moncong Putih ini masih optimis bisa mendominasi kemenangan, khususnya di Kabupaten Banyumas.
“Kita masih unggul, masih bertahan, masih solid dan malah tambah solid,” ujarnya.
Melihat kondisi saat ini, dr Budhi justru yakin bisa mendapatkan tambahan kursi di DPRD. Jumlah 55 kursi di DPRD Kabupaten Banyumas, PDI Perjuangan menargetkan bisa menduduki sampai 33 kursi.
Pada Pemilihan Legislatif 2024 ini, PDI Perjuangan Kabupaten Banyumas mendaftarkan 50 orang, untuk menjadi Calon Legislatif.
Upaya untuk mewujudkan menang spektakuler, seluruh kader dan tim pemenangan tengah bergerak dan bekerja keras.
Dengan rencana hadirnya Ketua DPR RI, Puan Maharani yang sekaligus Ketua DPP PDIP, diharapkan juga dapat menambah jumlah dukungan di Kabupaten Banyumas.
Ketua DPR RI periode 2019-2024 Puan Maharani berencana bakal melakukan kunjungan ke Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Dia akan melakukan beberapa agenda di kota mendoan, pada Jumat 02 Februari 2024. Diantaranya hadir pada acara Senam Indonesia Cinta Tanah Air (Sicita), yang diikuti oleh 2000 orang.
“Iya, rencananya demikian, pagi hari akan hadir di acara Senam Sicita, di wilayah Rempoah Kecamatan Baturraden,” kata dr Budhi.
Diketahui hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP memang merenggang. Padahal, Jokowi maju di kontestasi dari wali kota, gubernur, hingga presiden, menggunakan kendaraan PDIP. Hubungan renggang itu mulai terlihat jelas ketika anak Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres bagi Prabowo Subianto.
Padahal, Gibran juga merupakan kader PDIP. PDIP sendiri sebelumnya sudah mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Sejak saat itulah hubungan Jokowi dan PDIP merenggang.