SERAYUNEWS-Dalam sepekan ke depan, wilayah Kabupaten Banjarnegara masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Padahal saat ini sebenarnya sudah masuk musim kemarau. Bahkan, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, hujan di Banjarnegara turun mulai pukul 13.00 WIB hingga malam hari.
Melihat kondisi wilayah Banjarnegara yang sebagian besar daerah rawan longsor, BPBD Banjarnegara mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Khususnya pada masyarakat yang tinggal di sekitar sungai besar di Banjarnegara.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andry Sulistyo mengatakan, dalam sepekan terakhir ini, hujan memang masih mengguyur wilayah Kabupaten Banjarnegara, bahkan berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, hujan di wilayah Banjarnegara masih terus terjadi hingga sepekan ke depan.
Untuk itu, dirinya meminta masyarakat untuk tetap waspada, terlebih mereka yang tinggal di daerah rawan dan dekat dengan sungai. Sebagai contoh, hujan di wilayah atas Banjarnegara menyebabkan air Kaliputih yang ada di perbatasan Kecamatan Pagentan-Pejawaran meluap dan menggerus fondasi jembatan hingga ambrol.
“Waspada tetap harus dilakukan, mengingat hujan sering datang siang dan malam hari dengan intensitas sedang hingga tinggi. Yang harus diwaspadai lagi adalah luapan air sungai, sebab bisa saja di wilayah bawah terang, namun hujan justru terjadi di wilayah atas dan membuat air sungai meluap,” ujarnya, Jumat (7/6/2024).
Kondisi ini menyebabkan beberapa masyarakat aliran sungai juga patut waspada, khususnya saat melakukan aktivitas di aliran sungai. “Jika melihat debit air sudah mulai meningkat serta lebih keruh, sebaiknya segera hentikan aktivitas di sungai, sebab bisa saja banjir tiba-tiba datang,” ujarnya.
Seperti diketahui, belum lama ini terjadi hujan deras yang mengakibatkan jembatan ambrol. Pada Senin (3/6/2024), akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara jembatan penghubung antara Kecamatan Pagentan – Wanayasa, terputus. Jembatan itu adalah jembatan Kaliputih Pandansari-Pagergung.
Putusnya jembatan tersebut membuat akses kendaraan baik roda dua maupun roda empat dialihkan. Sebab jalur tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan setelah putus akibat tergerus derasnya aliran sungai usai diguyur hujan lebat.