Banjarnegara, serayunews.com
Pergeseran tanah tersebut, terpantau setelah sebelumnya PMI Jawa Tengah melakukan pemasangan dua alat early warning system (EWS) pada dua titik pergerakan tanah di Desa Bantar dan Suwidak, Kecamatan Wanayasa.
Pergerakan tanah ini, terjadi saat tim relawan melakukan pantauan di sekitar lokasi pergerakan tanah melalui EWS. Saat pemantauan, terjadi pergerakan tanah hingga 10 sentimeter.
Hal ini terjadi setelah sebelumnya wilayah tersebut, hujan sejak pukul 13.00 WIB hingga malam hari.
Ketua PMI Banjarnegara, Amalia Desiana mengatakan, hingga saat ini para relawan PMI bersama dengan BPBD dan relawan lain masih melakukan pemantauan. Termasuk, tambahnya, dengan melakukan pendampingan pada para pengungsi yang tinggal di rumah penduduk.
“Kami mendapatkan laporan dari tim di lapangan kalau terpantau dari EWS terjadi pergerakan tanah lagi. Namun, kami tetap berkoordinasi dengan BPBD dan meminta warga untuk tetap waspada,” katanya.
Tak hanya itu, untuk membantu para pengungsi, warga terdampak, dan relawan yang ada di lokasi, pihaknya telah menerjunkan tim kesehatan, serta berkoordinasi dengan Puskesmas 2 Wanayasa. Sebab dalam beberapa hari terakhir ini, baik penyintas maupun relawan mulai batuk pilek dan pegal-pegal.
“Kami juga membuka layanan psikososial di Desa Suwidak, untuk membantu warga yang ada di lokasi bencana tanah gerak,” katanya.