SERAYUNEWS– Rencana pendistribusian bantuan air bersih untuk tiga desa di Kabupaten Cilacap resmi ditunda. Pasalnya, hujan yang mengguyur wilayah tersebut dalam dua hari terakhir membuat kebutuhan air bersih masyarakat untuk sementara tercukupi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap sebelumnya menerima permintaan dropping air bersih dari Desa Bojong (Kecamatan Kawunganten), serta Desa Karangkemiri dan Mandala (Kecamatan Jeruklegi). Namun, setelah dilakukan pengecekan di lapangan, distribusi tersebut belum dianggap mendesak.
“Untuk sementara distribusi air bersih ke tiga desa itu belum kami lakukan karena curah hujan yang turun dua hari terakhir cukup membantu ketersediaan air masyarakat,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Bayu Prahara, Kamis (31/7/2025).
Meskipun hujan memberi jeda dari krisis air, Bayu mengingatkan warga untuk tidak lengah. Musim transisi seperti sekarang ini justru berpotensi memunculkan bencana baru, terutama tanah longsor di wilayah-wilayah perbukitan.
“Memasuki masa transisi seperti ini, masyarakat di wilayah perbukitan atau lereng-lereng harus lebih waspada terhadap ancaman longsor. Segera melapor jika potensi bencana itu akan terjadi,” tambahnya.
Menurut prediksi BMKG, puncak kemarau tahun ini diperkirakan akan melanda wilayah Jawa Tengah, termasuk Cilacap, pada bulan Agustus. Oleh karena itu, BPBD tetap standby dengan skenario dropping air bersih sewaktu-waktu jika sumber air masyarakat kembali menyusut.
“Kami tetap standby dan siaga. Jika dalam waktu dekat hujan kembali reda dan warga kembali kesulitan air bersih, maka pendistribusian akan segera kami lakukan,” tegas Bayu.
Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, masyarakat Cilacap diimbau tetap waspada dan menjaga komunikasi dengan pihak berwenang. Meski turun hujan, potensi ancaman lain tidak boleh diabaikan.