Purwokerto, serayunews.com
“Nylameti Jeneng dilaksanakan bertempatan dengan Hari Lahir Pancasila, sebagai penegasan, UIN Saizu merupakan perguruan tinggi keagamaan Islam Negeri yang berpedoman pada Pancasila dan concern terhadap moderasi beragama. Nylameti juga akan ditandai dengan doa selamat, potong tumpeng dan juga ditandai adanya bubur abang putih. Selain komitmen pada ideologi Pancasila, bubur abang putih juga warisan leluhur dan tradisi lokal yang haril dilestarikan,” ujar Rektor, setelah memotong tumpeng di UIN Saizu Purwokerto.
Roqib menambahkan, secara resmi IAIN berganti nama menjadi UIN Saizu Purwokerto, dimana peresmian ganti nama tersebut langsung ditandatangani oleh Presiden RI Joko Widodo, pada tanggal 11 Mei 2021 dengan Nomor 41 Tahun 2021.
“Setelah ini bisa segera meningkatkan seluruh kemampuan kita, baik secara akademik maupun kelembagaan. Menjadi UIN yang memiliki kualitas, bukan saja diakui secara nasional tetapi juga internasional. Beberapa sisi akan kita lengkapi, kita sempurnakan, kita kuatkan, agar potensi yang kita miliki bisa cepat berkembang, kemudian dapat diketahui oleh publik dan bersinergi dengan seluruh komponen yang dimiliki oleh masyarakat dan pemerintah,” kata dia.
Selain itu, ada juga upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mereka miliki, dengan menyingkronkan, dari mulai tingkat paling teknis, sampai merumuskan berbagai macam kebijakan.
“Kita akan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, dari tingkat daerah, nasional hingga internasional,” ujarnya.
Ada beberapa hal yang membedakan UIN Saizu dengan UIN lainnya, dimana menurut Roqib, akan ada pusat kajian dan pengembangan budaya panginyongan, hingga akan terus disempurnakan melalui beberapa jejaring yang terkait dengan dunia internasional.
“Kaitannya dengan pengembangan bahasa melayu rakyat, di sini ada tinggalan melayu atau kerajaan-kerajaan dahulu kaitannya dengan bahasa jawi, tulisan arab tetapi bahasa melayu, ini akan menjadi pembeda dengan UIN yang lain,” kata dia.
Diketahui, UIS Saizu memang memiliki sejarah panjang pergantian nama. Beberapa tahun yang lalu, masih bernama Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto. Kemudian berubah menjadi IAIN Purwokerto dan kini menjadi UIN Saizu Purwokerto.
Saifuddin Zuhri sendiri adalah nama tokoh terkemuka kelahiran Sokaraja. Saifuddin Zuhri yang meninggal tahun 80-an itu, pernah menjadi Menteri Agama di masa pemerintahan Soekarno. Putra Saifuddin Zuhri yakni Lukman Hakim Saifuddin juga pernah menjadi Menteri Agama di masa jelang akhir pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo.