SERAYUNEWS- Kasus bullying terhadap anak semakin marak dan sering terjadi di sekolah.
Sekolah yang harusnya menjadi ruang aman dan nyaman untuk siswa/siswi malah menjadi tempat perundungan yang mengancam kenyamanan belajar.
Artikel ini akan menjelaskan mengenai identifikasi kekerasan terhadap anak beserta jenis bullying.
Berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia, Jokowi, untuk mencegah terjadinya kekerasan pada anak, optimalkan pengasuh utama dan pertama anak, yaitu orang tua di rumah.
Orang tua juga mesti berkomitmen menciptakan generasi unggul dan keluarga harmonis. Oleh karena itu, orang tua juga harus menciptakan iklim positif di rumah dengan kunci utama 3K yaitu komunikasi, komitmen, dan kreatif.
Kemudian, 3 kunci utama perlindungan anak adalah anak, keluarga, dan sekolah. Hal itu dapat diartikan bahwa perlindungan anak bisa terwujud mulai dari lingkungan keluarga sebagai wadah utama dan pertama bagi anak.
Lingkungan sekolah menjadi wahana anak bersekolah dan bersosialisasi, karena sebagian besar waktu anak dihabiskan di sana.
Ketika keluarga dan sekolah sudah memberi lingkungan aman kepada anak, perlindungan anak dapat terwujud.
Kekerasan pada anak termasuk ke dalam perbuatan yang berakibat kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, atau psikologis.
Selain itu, perbuatan ini memicu ancaman atau pemaksaan, perampasan kebebasan secara sewenang-wenang.
1. Kekerasan fisik yaitu segala bentuk tindakan oleh orang tua atau pengasuh yang menyebabkan luka fisik dan bukan merupakan akibat dari kesengajaan.
2. Kekerasan emosional yaitu kekerasan yang terjadi ketika orang tua atau pengasuh membahayakan perkembangan dan mental sosial anak.
3. Kekerasan seksual yaitu kekerasan yang terjadi ketika orang dewasa menggunakan anak untuk tujuan seksual atau melibatkan anak pada tindakan seksual.
4. Pengabaian terhadap anak terjadi ketika orang tua atau pengasuh tidak memberikan kepedulian, bimbingan, kasih sayang dan dukungan yang diperlukan bagi kesehatan, keamanan dan kesejahteraan anak.
Jenis-Jenis Bullying
1. Bullying secara sosial
2. Cyberbullying
3. Bullying secara fisik maupun bullying secara verbal.
Dampak Bullying
1. Rasa tidak memiliki dan ketidakadaan hubungan dengan masyarakat.
2. Selalu merasa cemas saat bertemu dengan pelaku bully.
3. Susah bergaul (lebih suka menyendiri).
4. Merasa rendah diri, tidak berharga.
5. Stress dan depresi sehingga melahirkan dampak lain yang berkaitan dengan ketenangan batin.
6. Mencoba mengakhiri hidupnya menjadi dampak paling serius dan bahaya.
Dinas Pendidikan di setiap daerah terus melakukan berbagai upaya dan meningkatkan pengawas lebih intens pada kegiatan pembelajaran di sekolah.
Semua upaya tersebut bertujuan agar tidak terjadi kasus atau kejadian bullying yang merugikan dan menghancurkan masa depan anak-anak. *** (Putri Silvia Andrini)