Cilongok, Serayunews.com- Ikan dewa, ikan air tawar yang kono memiliki sejarah merupakan ikan yang dimakan oleh para raja-raja di Indonesia pada zaman dahulu. Namun, sekarang ini ikan tersebut sudah memasuki tahap kepunahan. Oleh sebab itu, Resto Ikan Dewa Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok berupaya melestarikan ikan tersebut.
“Resto ikan dewa, satu-satunya di Indonesia yang berhasil melakukan breeding ikan dewa. Kami sempat memeberikan pelatihan ke beberapa pihak lainnya. Namun, berjalan beberapa bulan, ikannya pada mati,” kata Muhammad Kurniawan, Pengelola Resto Ikan Dewa.
Membudidaya ikan dewa tidaklah mudah. Karena menurut pria yang akrab di sapa Iwang, membutuhkan perhatian khusus untuk merawat ikan tersebut. “Ikan ini habitatnya di sungai, sehingga memang membutuhkan penangkaran yang khusus, terlebih lagi ikan ini besarnya memakan waktu yang lama,” ujarnya.
Untuk mencapai berat hingga 3-4 kilogram saja, pembidaya ikan dewa membutuhkan waktu hingga empat tahun lamanya. Tidak hanya memberikan makan saja, beberapa aspek lainnya juga harus diperhatikan, seperti air, pakan hingga memeriksa kondisi ikan tersebut.
“Konon ikan ini memiliki energi yang bagus menurut saya, dan memang pada zaman dahulu ikan ini hanya disajikan kepada para raja. Setelah dicek ikan tawar ini memiliki kandungan omega yang tinggi, untuk kecerdasan bagus, untuk recoveri sel juga bagus,” kata dia.
Harganya memang tidak murah, yakni satu kilonya dibandrol dengan harga Rp 1 juta. Namun, jika memang kasiatnya sebagus itu, harga ikan tersebut tidak akan jadi masalah. “Mau mentah atau sudah dimasak kita bandrol harga segitu, karena memang membutuhkan waktu lama untuk bisa mencapat bobot lebih dari satu kilogram. Kita penyajiannya ada dipepes, pecak sama di sop, karena digoreng biasa nggak enak. Karena tekstur dagingnya banyak duri,” ujarnya.