
SERAYUNEWS-Wajah baru Kota Lama Cilacap kian terlihat seiring progres revitalisasi kawasan heritage yang terus dikebut Pemerintah Kabupaten Cilacap. Ikon utamanya, Tugu Titik Nol Cilacap, dirancang sebagai landmark baru berkarakter kolonial dengan sentuhan semarak ala Malioboro Yogyakarta. Proyek ini ditarget rampung pada 21 Desember 2025 dan kini telah mencapai 80 persen.
Kawasan ini dibangun dengan konsep pedestrian ramah pejalan kaki. Trotoar yang lebar, lampu-lampu taman berdesain klasik, gasebo, dan ornamen klasik berjajar rapi di sepanjang Jalan Ahmad Yani, tepat di depan Daun Lumbung Amirul Isnani Kopassus. Nuansanya bahkan telah menarik perhatian warga yang kerap menikmati area tersebut pada sore hingga malam hari.
Warga Cilacap, Ayu Dewi, mengakui betapa pesatnya perubahan yang kini terasa di kawasan tersebut. Ia menilai revitalisasi yang dilakukan benar-benar menghidupkan kembali suasana kota lama.
“Jadi sangat bagus, banyak lampu-lampu cantik, jadi kawasan heritage. Kalau sore sampai malam ramai sekali pada datang buat menikmati dan foto,” tuturnya, Rabu (10/12/2025).

Ayu menggambarkan suasana baru itu sebagai ruang publik yang lebih hidup, artistik, dan ramah pengunjung. Menurutnya, deretan lampu hias yang menyala menjelang senja menghadirkan nuansa hangat dan instagramable, membuat kawasan tersebut menjadi magnet baru bagi warga maupun wisatawan.
Tak hanya menjadi tempat bersantai, bagi Ayu, kawasan ini juga menghadirkan kebanggaan tersendiri karena berhasil merawat jejak sejarah Cilacap dengan sentuhan modern yang tertata rapi.
Kepala Dinas PUPR Cilacap, Wahyu Ari Pramono, menegaskan bahwa pembangunan tahap awal berperan penting dalam menghidupkan kembali identitas Kota Lama.
“Pembangunan tahap pertama sudah sekitar 80 persen, diharapkan selesai pada 21 Desember,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa tugu ini bukan hanya penanda geografis, namun simbol kebangkitan ruang publik Cilacap. “Kami ingin menghadirkan ruang publik yang estetik sekaligus bersejarah,” imbuhnya.

Dengan anggaran Rp5,6 miliar dari APBD 2025, proyek ini juga diharapkan mampu menggerakkan ekonomi lokal melalui peningkatan kunjungan wisata heritage.
Tugu Titik Nol nantinya bersifat multifungsi sebagai gardu pandang yang menawarkan panorama kota dari ketinggian, menjadikannya spot swafoto dan wisata malam hari.
Selain itu, jalur pedestrian akan terhubung dengan titik penting seperti Stasiun Cilacap, gedung-gedung cagar budaya, hingga Alun-Alun Cilacap, membentuk koridor wisata urban yang terintegrasi.
Revitalisasi ini menjadi bagian dari masterplan besar hingga 2029, termasuk penataan Gedung Kesenian dan Sentolokawat sebagai pusat seni dan ekonomi kreatif.
Apabila rampung sesuai waktu, Tugu Titik Nol Kota Lama bukan sekadar titik koordinat, melainkan titik balik yang menandai lahirnya kembali wajah Cilacap sebagai kota pesisir yang modern, historis, dan layak menjadi destinasi unggulan Jawa Tengah.