Ketua Klenteng Lam Tjen Kiong Cilacap Agus Suyono menyampaikan, tidak ada perayaan dalam menyambut tahun baru Imlek 2572 yang jatuh pada tanggal 12 Februari 2021. Pihaknya juga sudah mensosialisasikan kepada jamaah klenteng terkait proses peribadatan di masa pandemi Covid-19.
“Tidak seperti dulu ada malam kesenian, sekarang sembahyang sendiri-sendiri saja, saya (Agus Suyono, red) juga kasih pengumuman setelah sembahyang langsung pulang dilarang kumpul-kumpul karena masih pandemi, nggak ada rangkaian kegiatan, semua dipersingkat diperpendek,” ungkap Ketua Klenteng Lam Tjen Kiong Agus Suyono saat ditemui pada Kamis (11/02/2021).
Lebih lanjut Agus menyampaikan, dari jamaah yang berjumlah sekitar 300 orang, proses peribadatan secara bergilir dengan protokol kesehatan, “Puji Tuhan puji syukur pada yang Maha Kuasa, sampai sekarang umat klenteng tidak ada yang kena pandemi, semoga pandemi ini cepat berakhir,” imbuhnya.
Ditambahkan Agus, menyambut tahun baru Imlek sekarang dilakukan lebih sederhana jika dibandingkan dengan sebelum masa pandemi, seperti acara pembersihan patung dengan lebih minimalis untuk menghindari kerumunan.
“Tahun ini lebih sederhana, kita tidak berani mengambil resiko, karena kalau kita membersihkan semuanya diturunkan dibersihkan, itu memerlukan tenaga banyak, itu jadi kumpul lagi, jadi kita sudah tanya kepada Dewanya, mohon maaf tahun ini istilahnya kita membersihkan secara intinya saja hanya beberapa orang, tembok-tembok juga jauh hari sudah dibersihkan, khususnya yang patung Dewa itu kita kisik-kisik sedikit trus dipakaikan baju lagi yang baru,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu umat klenteng Lam Tjen Kiong Cilacap Desy (42) mengatakan, tetap mengikuti aturan pemerintah untuk tidak berkumpul sehingga sembahyang dilakukan sendiri.
“Harapannya semoga pandemi segera berakhir tahun ini, semoga indonesia lebih maju,” katanya.
Menurutnya, perayaan Imlek tahun ini dirayakan sendiri tanpa keluarga maupun teman, karena masih masa pandemi sehingga suasana terasa sepi.
“Kebetulan keluarga ada di Jakarta, nggak bisa berkumpul dengan saudara, teman, keluarga, keadaan juga sepi mau apa-apa karena PSBB, keluar susah, apa susah, nggak sebebas dulu gitu,” tambahnya.