Senior Analyst III Industrial Hygiene PT KPI, dr. Sari Kusumaninggar menerangkan, PT KPI menyadari pekerja adalah aset dan energi perusahaan.
“Dalam pekerjaannya, mereka memiliki risiko bahaya kesehatan kerja. Kami menempatkan prioritas untuk perlindungan kesehatan, serta meningkatkan produktivitas pekerja,” jelasnya.
Lebih lanjut, PT KPI menyampaikan pemaparan terkait best practice dari aktivitas Industrial Hygiene di industri migas Indonesia.
“PT KPI mengimplementasikan program industrial hygiene yang terbaik dari perusahaan dengan proses bisnis serupa. Kami berkomitmen memberikan upaya perlindungan bagi pekerja terhadap bahaya dan risiko kesehatan kerja,” katanya.
Ia mencontohkan penerapan kesehatan di internal perusahaan. Pada masa pandemi Covid-19 sejak 2020 yang sangat ketat, mengingat peran vital RU IV sebagai penyokong kebutuhan 33% BBM Nasional dan 60% kebutuhan di Pulau Jawa.
“Maka bisa bayangkan jika terjadi kendala kesehatan pekerja, tentu berdampak serius pada suplai kebutuhan energi. Hal itulah yang membuat tim kami, benar-benar disiplin dalam penerapan protokol kesehatan di seluruh wilayah kerja RU IV,” papar Sari.
Dia menyebutkan, seluruh pekerja yang masuk area kerja setidaknya melewati 3 jenis pemeriksaan. Pemeriksaan terkait suhu tubuh, tensi, dan kewajiban mengenakan masker.
“Sampai saat ini, area DCU (Daily Check Up) menjadi tempat wajib bagi para pekerja untuk memastikan kondisi kesehatan. Mereka memastikan kondisi kesehatan sebelum masuk kilang maupun perkantoran,” kata Sari.
Imbuh Sari, PT KPI aktif bekerjasama IIHA dalam berbagai program kerja yang berhubungan dengan industrial hygiene. Sehingga kompeten penyampaian informasi kepada khalayak ramai.
“Pada kesempatan istimewa ini, kami berpartisipasi penuh dengan memberikan dukungan acara, sebagai pembicara, sekaligus eksibisi. Ini menjadi legacy yang penting untuk menegaskan peran PT KPI, selaras dengan prinsip-prinsip ESG (Environmental Social & Governance),” ucapnya.
Ke depan, harapannya PT KPI dapat terus berpartisipasi dalam kegiatan bermanfaat seperti ini.
“Selain itu juga mampu mendorong kinerja PT KPI. Khususnya fungsi health HSSE untuk dapat lebih baik lagi dalam perlindungan kesehatan industrial,” imbuh Sari.
Diketahui, acara bertema Exploring Asian Way: Protecting Workers’ Health in Challenging World_ diikuti 300 peserta 16 negara di dunia. Kegiatan yang sejak 2016 ini, membuka kesempatan bagi para peserta untuk bertukar ide, pengalaman, dan solusi untuk memajukan & mencerahkan Occupational Hygiene di Asia dan sekitarnya.
Acara di Nusa Dua, Bali, Senin – Jumat (19 – 23/9/2022) ini, bertujuan antara lain sebagai forum pertemuan antara praktisi, akademisi dan regulator terkait hygiene industri di Indonesia. Selain itu jadi wadah publikasi hasil penelitian dan pengalaman praktik di bidang higiene industry. Kemudian, juga ajang meningkatkan pengetahuan dan keahlian terkait higiene industri pada khususnya dan K3 pada umumnya.