SERAYUNEWS— Isu panas bergulir ketika media Israel mengklaim Indonesia setuju menjalin hubungan resmi dengan Israel. Hal itu menjadi syarat untuk bisa bergabung dengan OECD.
OECD adalah Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) atau Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi. Untuk bisa menjadi anggota baru, syaratnya harus telah menjalin hubungan diplomatik dengan seluruh anggota OECD, termasuk Israel.
Mulailah media Israel seperti Ynet, Yediot Ahronoth, dan Times Of Israel pada Kamis (11/4/2024) merilis berita yang menyebutkan, kesepakatan terjadi setelah melalui pembicaraan rahasia selama tiga bulan.
Media Times Of Israel bahkan mengutip seorang pejabat Israel yang tak disebut identitasnya, membenarkan telah terjadi pembicaraan diam-diam selama berbulan-bulan antara Yerusalem, Jakarta, dan Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann.
Kementerian Luar Negeri RI melalui juru bicaranya Lalu Muhammad Iqbal membantah isu ini.
“Terkait isu pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel, saya tegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” tegas Lalu di Jakarta (12/4/2024).
Informasi terbaru, menurut Menlu Retno Marsudi, normalisasi itu kemungkinan bisa terjadi apabila Israel memberikan pengakuan terhadap Palestina sebagai negara.
“Dan saya sampaikan kita tidak menutup diri. Tetapi ada syaratnya, (yakni) kalau two state solution (solusi dua negara) dapat terwujud, yang berarti Palestina merdeka. Palestina memiliki negara dan diakui oleh Israel, untuk berdampingan dengan Israel,” kata Retno di YouTube KompasTV, dalam acara “Sapa Indonesia Malam” Sabtu (13/4/2024).
Retno menegaskan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, Retno mengaku banyak tekanan kepada Indonesia agar Indonesia mulai melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Jika tak ada pengakuan kemerdekaan terhadap Palestina, Retno menegaskan, Indonesia belum saatnya membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
“Tetapi in the absence of two state solutions, in the absesnce of Palestina merdeka, saya kira belum waktunya kita memikirkan untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” tegasnya.
Isu normalisasi hubungan dengan Israel bukan kali ini saja. Awal Maret 2024, Jewish Insider menuliskan bahwa Israel dan Indonesia berencana mengumumkan normalisasi hubungan diplomatik pada Oktober 2023.
Namun, langkah itu tertunda karena perang di Gaza, Palestina. Istana telah membantah isu ini.
Pemerintah tampak konsisten mendukung kemerdekaan Palestina, sebagaimana pesan Sukarno pada tahun 1962.
“Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel.” *** (O Gozali)