SERAYUNEWS – Manchester United tengah berada di persimpangan jelang musim 2025/2026. Performa inkonsisten dari Joshua Zirkzee dan Rasmus Højlund membuat pelatih Ruben Amorim mencari opsi baru untuk memperkuat lini depan.
Dua nama yang kini santer dikaitkan dengan Setan Merah adalah Ollie Watkins dan Benjamin Sesko.
Menurut laporan dari jurnalis transfer terkemuka, Fabrizio Romano, kedua striker ini masuk dalam radar utama United.
Keduanya memiliki karakteristik yang kontras, menjadikannya pilihan menarik—antara solusi instan atau investasi jangka panjang.
Watkins, striker 29 tahun milik Aston Villa, tampil tajam di Premier League musim lalu. Dari 38 pertandingan, ia mencatatkan 16 gol dan 8 assist, menjadikannya salah satu penyerang lokal paling produktif.
Statistik ini bahkan melampaui total gol gabungan Zirkzee dan Højlund. Tak heran jika Watkins dinilai mampu langsung menyatu dengan skema taktik Amorim.
Namun, faktor usia menjadi pertimbangan. Di usia 29, Watkins memang berada di puncak performa, tetapi MU harus memikirkan kembali apakah ia cocok untuk proyek jangka panjang klub.
Di sisi lain, Benjamin Sesko yang baru berusia 22 tahun menjadi daya tarik karena potensinya. Bermain untuk RB Leipzig, striker asal Slovenia itu mencetak 13 gol dan 5 assist dari 33 laga Bundesliga musim lalu.
Dengan tinggi badan 195 cm dan fisik kuat, Sesko dinilai cocok untuk menghadapi kerasnya Premier League. Ia dianggap sebagai calon striker masa depan yang bisa berkembang menjadi aset berharga.
Namun, tantangan adaptasi tetap jadi risiko. MU punya pengalaman pahit lewat Jadon Sancho, yang kesulitan bersinar usai pindah dari Borussia Dortmund dan kini justru dipinjamkan kembali akibat performa yang di bawah ekspektasi.
Dari segi kesiapan bertarung di Premier League, Watkins jelas lebih unggul. Ia sudah terbukti mampu bersaing dan mencetak gol secara konsisten di Inggris.
Namun, jika MU ingin membangun skuad jangka panjang, Sesko adalah pilihan rasional. Ia muda, bertalenta, dan memiliki ruang besar untuk berkembang bersama proyek Amorim.
Kini, pilihan ada di tangan Ruben Amorim: memilih striker berpengalaman yang bisa langsung memberi dampak, atau berjudi dengan pemain muda penuh potensi tapi masih butuh waktu adaptasi.
Keputusan ini bisa menjadi titik balik penting bagi Manchester United dalam menata ulang lini serang mereka untuk musim 2025/2026.